Sumber :
- ANTARA/Dhoni Setiawan
VIVAnews - Kapolri Jenderal Timur Pradopo memerintahkan Kapolda DIY yang baru, Brigjen Pol Haka Astana untuk memimpin penuntasan kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, pada 23 Maret 2013 lalu. Penyerangan ini menewaskan empat orang preman pengeroyok Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe pada 19 Maret.
"Saya kira itu harus diselesaikan dan kita kerjasama (dengan TNI) karena sudah ada penyidik POM," kata Timur usai serah terima jabatan di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Senin 8 April 2013.
Timur juga berpesan pada Kapolda DIY untuk memberantas premanisme. Dia meminta yang bersangkutan meningkatkan kinerja dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.
"Saya kira itu bagian dari dinamika oleh Kapolda tentunya mengevaluasi dan bagian yang memang dia laporkan kepada masyarakat disamping bagian performance atau meningkatkan kinerja," ujarnya.
Menurut dia, penyidik kepolisian dalam kasus penyerangan Lapas Cebongan akan fokus pada olah tempat kejadian perkara (TKP). Dia memastikan akan terus melakukan komunikasi dengan tim investigasi TNI AD.
"Penemuan proyektil, selongsong (peluru), itu nanti bagian yang terus diupdate, termasuk hasil labfor nanti kita serahkan kepada penyidik (POM)," ungkapnya.
Seperti diketahui, pagi ini Brigadir Jendral (Pol) Haka Astana resmi dilantik sebagai Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggantikan Brigadir Jenderal (Pol) Sabar Rahardjo.
Selain Haka Astana, Kapolri juga melantik Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution sebagai Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Brigadir Jenderal Ari Dono Sukmanto sebagai Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Brigadir Jenderal Noer Ali sebagai Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Brigadir Jenderal Ketut Untung Yoga Ana sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Brigadir Jenderal Machfud Arifin sebagai Kapolda Maluku Utara. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut dia, penyidik kepolisian dalam kasus penyerangan Lapas Cebongan akan fokus pada olah tempat kejadian perkara (TKP). Dia memastikan akan terus melakukan komunikasi dengan tim investigasi TNI AD.
