Calon Gubernur Bali Puspayoga Klaim Hartanya Rp5,9 Miliar

Anak Agung Ngurah Puspayoga sedang diverifikasi hartanya oleh KPK
Sumber :
  • VIVAnews/ Bobby Andalan

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memverifikasi harta kekayaan calon Gubernur Bali yang diusung PDIP, Anak Agung Ngurah Puspayoga. Tim verifikasi KPK, Dedie A Rachim, mengungkapkan verifikasi ini untuk melihat seberapa banyak harta yang dimiliki Puspayoga.

"KPK melakukan verifikasi terhadap semua aset. Objek apa saja seperti tanah, bangunan, harta bergerak maupun tak bergerak, piutang, logam mulia dan lainnya," kata Dedie di kediaman Puspayoga, Puri Satria Denpasar, Rabu 10 April 2013.

Dedie melanjutkan, proses verifikasi ini membutuhkan waktu yang panjang. Pengumuman akan dilakukan pada 18 April 2013 dan akan disampaikan kepada publik. Menurut Dedie, nantinya kandidat sendiri yang akan menyampaikan harta kekayaannya didampingi pimpinan KPK. "Jadi, selama dua jam lebih melakukan verifikasi, Puspayoga cukup kooperatif sehingga kami tidak menemui kendala apapun," kata Dedie.

Dari catatan KPK, Puspayoga telah menyampaikan laporan kekayaanya selama tiga kali. "Laporan terakhir pada tahun 2008 lalu. Pada tanggal 25 Februari 2013 lalu, Puspayoga menyampaikan laporan kekayaan keempatnya dan baru sekarang dilakukan klarfikasi oleh KPK," tuturnya.

Sementara itu Puspayoga menyebut seluruh hartanya sebesar Rp5,96 miliar. Harta sebanyak itu lebih banyak berupa tanah dan bangunan, utamanya warisan yang ditinggalkan orangtua seperti Puri Satria.

"Total harta saya Rp5,96 miliar. Pasti ada penambahan. Nilai harta itu bertambah misalnya seperti bunga tabungan. Tapi kalau aset tidak bertambah. Yang αdα adalah warisan, rumah ini rumah tua," kata Puspayoga.

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Ternyata Masih Anak-anak, Bos Akan Diperiksa

Dukung KPK

Puspayoga mengaku penambahan hartanya tidak banyak. "Dari total aset Rp5,96 miliar, paling banyak tanah warisan. Ada penambahan harta saya sebesar Rp71 juta. Sebelumnya saya laporkan harta saya sebesar Rp5,24 miliar," ujarnya.

Kandidat yang berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan itu mengaku sangat berkomitmen terhadap pemberantasan korupsi jika ia terpilih kelak. "Saya sejak menjabat Wali Kota Denpasar dua periode sudah bekerjasama dengan KPK. Saya yang paling pertama kali mengundang KPK masuk ke Bali untuk mengawasi keuangan," katanya.

Alasan bekerjasama dengan KPK lantaran Puspayoga tak mau bermain-main dengan uang rakyat. "Saya takut bermain-main dengan uang rakyat. Makanya saya jalin MoU dengan KPK untuk mengawasi agar saya tak salah mengelola uang rakyat," tutur Puspayoga. (ren)

Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!
Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran

KPU RI menilai gugatan kubu Ganjar-Mahfud yang menyinggung soal penyalahgunaan kekuasaan Presiden RI Jokowi salah sasaran.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024