Eks Pangdam: Saya Pertaruhkan Nyawa untuk Anggota

Mantan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso.
Sumber :
  • ANTARA/Anis Efizudin
VIVAnews
Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024
– Mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso, menyatakan rela mempertaruhkan karir dan jabatannya untuk kesebelas anak buahnya yang terlibat penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, DIY.

Meet Nicole Shanahan, VP Candidate of the United States

“Saya menaruh hormat, bangga, dan menjunjung tinggi sikap kesatria serta kejujuran prajurit Angkatan Darat saya. Hidup adalah pilihan. Beranilah tentukan pilihan walau nyawa taruhannya. Karir, jabatan, dan nyawa saya berikan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, untuk soliditas satuan,” kata Hardiono dalam acara pisah-sambut Pangdam IV Diponegoro di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) IV Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Rabu 10 April 2013.
Kembali Lagi ke Jakarta Setelah 5 Tahun, TVXQ: Akhirnya Bertemu Kembali


Sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai Pangdam IV Diponegoro itulah, Hardiono kini dimutasi dari jabatannya. Ia kini menjadi menjadi staf Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo, dan berkantor di Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat, Jakarta.


Kepada para mantan anak buahnya, Hardiono berpesan untuk tidak segan menentukan pilihan dalam hidup. “Jangan pernah memilih berada di tengah, karena sesungguhnya itu bukan pilihan,” kata Hardiono yang menduduki jabatan Pangdam selama sembilan bulan.


Hardiono mengaku salah karena di awal penyerangan Lapas Cebongan, ia langsung mengatakan anak buahnya tak terlibat. “Pada saat kejadian, saya sedang apel komandan satuan. Jadi saya bisa langsung cek. Tapi itulah yang terjadi. Maka sebagai bentuk tanggung jawab, saya sebagai Pangdam dan komandan garnisun melapor ke KSAD. Waktu itu belum  dilakukan penyelidikan, sehingga belum tahu pelakunya siapa,” ujarnya.


Akibat penyerangan ke Lapas yang dilakukan anggotanya itu, Pangdam IV Diponegoro kini diganti dari Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso ke Mayor Jenderal TNI Sunindyo. Sementara 11 Kopassus yang terlibat sedang menjalani proses hukum dan segera diadili di Pengadilan Militer yang akan digelar terbuka. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya