Razia Preman, Sebuah Gerakan 'Latah' Saja?

Razia preman di wilayah Semarang, Jawa Tengah (10/04/2013)
Sumber :
VIVAnews
Hebat! Pasangan Dokter Ini Lagi-lagi Dibanjiri Rekor MURI
- Kegiatan razia preman yang dilakukan Kepolisian Sektor Semarang Barat, Jawa Tengah, mulai mendapat kritikan. Kegiatan ini dianggap asal tangkap oleh Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Semarang. 

30 Ucapan Selamat Paskah yang Penuh Makna untuk Teman dan Keluarga

Menurut Ketua PBHI, Tasy Denny Septiviant, polisi dianggap asal tangkap dan berpotensi melakukan pelanggaran hukum atas penangkapan orang-orang yang dituduh sebagai preman.
10 Negara Paling Religius di Dunia, Peringkat Indonesia Tak Disangka!


"Adanya dugaan potensi mereka melakukan tindak kriminal, harus ditangani dengan cara lain bukan dengan menangkap apalagi dilakukan oleh polisi," kata Denny, Rabu, 10 April 2013.

Denny menambahkan, polisi tidak bisa menindak organisasi yang dianggap organisasi preman, jika dalam pembentukannya tidak secara terang-terangan diniatkan untuk melakukan kejahatan.


Menurutnya, razia yang dilakukan polisi seperti tindakan latah pasca bentrokan preman dengan anggota Koppasus di Yogyakarta. Razia itu bisa jadi hanya menjadi gertakan bagi preman sebenarnya. Sebab preman-preman yang bernaung dalam organisasi yang menyebut diri sebagai organisasi pendukung keamanan itu tak pernah beroperasi di jalan raya.


Di Semarang ada organisasi yang mengaku bergerak dalam bidang jasa keamanan. Namun prakteknya mirip dengan organisasi pimpinan Hercules yang mengutip "dana keamanan" ke sejumlah perusahaan.


Pada Selasa, 9 April 2013, Polsek Semarang Barat melakukan penangkapan terhadap mereka yang dianggap preman. Padahal, mereka yang ditangkap adalah pengamen yang juga berjualan minuman kemasan, penjual rokok, dan pedagang jagung rebus di perempatan jalan.

 

Sekitar pukul 10.00 WIB, secara tiba-tiba sejumlah mobil plat hitam berhenti di sekitar jembatan penyeberangan. Dari dalam mobil keluar beberapa perempuan berbaju dinas. Ada pula beberapa provost dan polisi yang tidak berseragam.


Dengan tenang namun cekatan, mereka tiba-tiba mengepung para kaum "terpaksa" itu.  Mereka yang sedang mencoba peruntungan itu pun bubar, lari tidak tentu arah.


Bruno, salah satu pengamen segera kabur dan berlari. Ia dikejar beberapa polisi hingga tersudut dan ditangkap. Sementara itu, Yuli, isteri Bruno yang masih berusia 21 tahun itu tidak sempat lari dan lebih dulu ditangkap.


Mereka mencoba melawan. Berteriak-teriak dan meronta sekuat tenaga saat sejumlah polisi wanita menggelandang ke dalam mobil petugas. Sebenarnya Bruno bisa saja kabur. Karena mendengar teriakan isterinya, dia menghentikan langkahnya.


Demikian sedikit gambaran saat dilangsungkan operasi preman oleh tim Reskrim Polsek Semarang Barat. Operasi semacam ini belakangan sering dilakukan di Semarang.


Ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden kepada Kapolri yang meminta agar polisi membasmi semua gerakan atau organisasi yang terindikasi preman dan anggotanya yang banyak melanggar hukum serta mengusik ketentraman masyarakat.


Kepada sejumlah wartawan yang merekam operasi itu, Yuli lalu bercerita bahwa ia dan suaminya memang menjadi pengamen.


"Saya dan suami memang ngamen di pinggir jalan, itu kami lakukan agar anak saya yang masih bayi di rumah bisa tetap minum susu," kata Yuli.


Bayinya, lanjut Yuli, dia titipkan ke tetangga sehingga ia dan suaminya bisa bekerja mencari uang. Pasangan Bruno dan Yuli bukan satu-satunya yang tertangkap. Selain mereka, ada pula yang menjadi pengatur lalu lintas sukarela atau 'Pak Ogah', pengemis, pedagang asongan. Namun, tidak ada satupun tukang palak atau preman yang ditangkap polisi.


Menurut Kapolsek Semarang Barat, Kompol Yani Permana, razia itu dilakukan untuk menjaga kondusifitas di wilayah hukumnya. Mereka yang terjaring akan didata dan diberi pembinaan.


"Operasi ini kami lakukan guna meminimalisir kejahatan jalanan yang belakangan kerap meresahkan masyarakat," kata Kompol Yani Permana.


Dalam operasi yang dilakukan pertama kali sejak intruksi operasi preman dilakukan Polsek Semarang Barat berhasil meringkus 10 'Preman' saja. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya