Menhub: Boeing 737 Milik Lion Baru Terbang 146 Jam

Evakuasi pesawat Lion Air di Bali
Sumber :
  • ANTARA/.HO-Polda Bali
VIVAnews - Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan pesawat Boeing 737-800 NG (Next Generation) Lion Air, yang gagal mendarat dan jatuh  laut dekat Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu kemarin, 13 April 2013, merupakan pesawat baru buatan tahun 2013. Dengan jumlah jam terbang 146 jam.
Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli

"Masa berlaku, setifikat kelayakan udara, sampai 20 Maret 2014," ujar Mangindaan dalam jumpa pers di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin 15 April 2013.
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick

Mangindaan mengatakan pesawat terjatuh pada pukul 15.10 WITA. Saat itu, petugas menara bandara telah memperkenankan pesawat untuk mendarat.
Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

"Artinya clear untuk mendarat di runway 09. Namun Pukul 15.10 WITA, pilot pesawat Garuda memberi informasi melihat langsung Lion menuju landasan, tapi tiba-tiba hilang," kata dia.

Kemudian, Mangindaan melanjutkan, Pilot Garuda 145 tersebut yang memberikan informasi pada unit tower bahwa pesawat Lion Air mendarat di laut. 

Lion Air sebagai pelanggan setia Boeing, menggunakan tipe tercanggih pesawat pabrikan asal Amerika Serikat itu, yaitu 737-800NG (Next Generation) dan 737-900ER (Extended Range). Pesawat Lion yang jatuh di Laut Bali Sabtu kemarin, 13 April 2013, adalah tipe canggih ini, yakni 737-800NG.

Boeing 737-800 NG adalah pesawat komersial berkoridor tunggal yang paling canggih di dunia dan mampu mengangkut 160 orang dalam konfigurasi single class, sedangkan Boeing 737-900ER dapat menampung hingga 220 penumpang.

Boeing mengklaim, dua tipe terbaru pesawat komersial mereka itu irit bahan bakar dan mampu mengurangi emisi karbon hingga 4 persen. Boeing 737-900ER mampu terbang nonstop sejauh 6.000 kilometer, seddangkan Boeing 737-800 NG mampu terbang nonstop sejauh 5.000 kilometer.

Pesawat Boeing 737-800 NG juga punya keuntungan ekonomis dibanding para pesaing di kelasnya, misalnya biaya operasional per perjalanan yang lebih rendah 6 persen, dan biaya operasional per tempat duduk yang lebih murah 4 persen.

Dua tipe tercanggih pesawat Boeing ini juga memiliki terobosan dalam desain aerodinamis dan strukturalnya. Sayap pesawat diperkuat dengan perbaikan pada tepi depan dan belakang serta sirip sayap utama. Material tangki bahan bakar juga dibuat lebih ringan untuk mengakomodasi berat pesawat saat tinggal landas.

Kini Lion Air bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Boeing bekerja sama untuk menyelidiki penyabab jatuhnya pesawat canggih 737-800 NG tersebut. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya