Polisi Kewalahan Tangani Kasus Pembunuhan Saudara Kembar di RS Jiwa

Polisi menjaga lokasi kejadian perkara.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Dua pasien Rumah Sakit Khusus Jiwa Dadi, Makassar, ditemukan tewas mengenaskan di ruang observasi, Sabtu 13 April 2013 lalu. Jasad saudara kembar itu ditemukan dengan kaki dan tangan terikat dengan wajah yang tertutup bantal oleh Ismail, salah seorang perawat di rumah sakit tersebut.
Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk

Hasan dan Husain, merupakan pasien baru di rumah sakit tersebut. Warga Kampung Pucue, Desa Pao-Pao, Kecamatan Taneterilau, Kabupaten Barru, itu diduga tewas dicekik oleh Daniel Layar, karena ketiganya memang ditempatkan dalam satu kamar. Saat petugas menemukan kedua korban, pelaku sedang berada di dalam toilet.
Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

Hasan dan Husein dimasukkan ke RS Dadi oleh keluarganya pada Jumat malam lalu sekitar pukul 23.00 WITA. Pihak keluarga memasukkan kedua saudara kembar itu ke RS Dadi karena sering mengamuk dan gelisah.
Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

Sebelumnya, pada Jumat pagi, Daniel Layar dimasukkan oleh keluarganya sekitar pukul 09.00 WITA. Mereka kemudian ditempatkan dalam satu kamar dalam keadaan terikat di atas tempat tidur. Namun, Daniel diduga berhasil memutuskan ikatannya sebelum membunuh saudara kembar tersebut.

Kepolisian saat ini masih belum merampungkan pemeriksaan terhadap Daniel Layar, pelaku pembunuhan dua saudara kembar, Hasan dan Husein, 16 tahun. 

Menurut Kapolsek Mamajang, Ajun Komisaris Polisi (AKP), Agus Chaerul, pihaknya belum bisa melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku karena terkendala pada faktor teknis. Yakni Daniel masih emosional dan bertindak di luar kewajaran.

“Kami lakukan pemeriksaan, pelaku meludahi penyidik. Makanya kami masih menunggu waktu yang tepat. Butuh waktu karena pelaku memang orang tidak waras,” kata AKP Agus Chaerul, Selasa 16 April 2014.

Saat ini, kata Agus, pelaku masih diruang isolasi RS Dadi Makassar. Pihak rumah sakit khusus jiwa itu bahkan masih mengikat Daniel untuk membatasi pergerakannya serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya