Karut Marut UN, Investigasi Kemendikbud Rampung Seminggu Lagi

Mendikbud M. Nuh
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan
VIVAnews - Menteri pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyebut penyebab karut marutnya pelaksanaan Ujian Nasional adalah percetakan pemenang tender naskah soal, yang tak lain adalah PT Ghalia Printing. Nuh, Kamis 18 April 2013, membantah minimnya perencanaan dan persiapan Kemendikbud menjadi akar persoalan kekacauan UN.
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

"Saya juga heran karena apa, sebenarnya kalau dicari akarnya yaitu adalah di percetakan itu. Bukan (Kemendikbud), karena wong yang lima (percetakan) itu oke kok. Dari enam itu, satu yang tidak bisa penuhi janjinya," kata M Nuh saat ditemui di acara bertajuk "Indonesian Young Leader Forum II 2013" yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta.
Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Mengenai kemungkinan kelalaian yang dilakukan pejabat Kemendikbud, menurut Nuh, saat ini investigasi tengah dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Irjen Kemendikbud. Targetnya, investigasi ini selesai dalam waktu satu minggu lagi.
Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih

"Setelah ujian SMP ini selesai, semuanya akan terang. Mulai dari sisi proses pengadaan, pelelangan atau tendernya, dari sisi pelaksanaan dan di percetakan," ujar dia.

Dalam investigasi tersebut, kata Nuh, juga didalami beberapa masalah terkait kinerja PT Ghalia yang mencetak naskah soal UN dengan kertas yang tidak berkualitas. Apabila terbukti tidak sesuai dengan perjanjian kontrak tender, maka perusahaan percetakan itu akan dijatuhi sanksi.

"Sanksinya tergantung dari tingkat atau derajat kelalaian atau kesalahannya," tuturnya.

PT Ghalia Printing juga mendapatkan tender mencetak naskah soal UN tingkat SMP. Namun, Nuh mengatakan karena kesalahan sebelumnya, maka PT Ghalia hanya dipercaya mencetak untuk 1 provinsi saja, yakni di Bali.

Keputusan ini diambil Kemendikbud tiga hari lalu. Pemenang tender lainnya, yaitu PT Pura di Kudus, PT Temprina di Surabaya, PT Jaswindo di Sidoarjo, ditunjuk untuk mencetak soal UN SMP.

"Alhamdulillah progressnya sudah bagus, sudah selesai, sekarang mulai dikirim. PT Ghalia hanya mengambil yang paling mudah yaitu untuk Bali saja yang jumlahnya 59 ribu," kata Nuh. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya