Musi Rawas Tegang, Ribuan Warga Tuntut Kematian 4 Kerabat

Mobil di depan Polsek Rupit, Musi Rawas dibakar
Sumber :
VIVAnews
Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini
- Situasi di Kecamatan Musi Rawas, Sumatera Selatan, hingga Selasa siang, 30 April 2013 masih tegang. Ribuan warga berkumpul untuk menuntut kematian 4 warga yang diduga terkena tembakan polisi saat terjadi bentrokan malam tadi.

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

"Kondisi memang masih tegang, kami tetap melakukan penjagaan dan pengamanan. Ada sekitar 2.000 warga yang berkumpul," kata Kapolres Musi Rawas, Ajun Komisaris Besar Barly Ramadhan, kepada VIVAnews.
Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients


Sejak pagi, massa yang menuntut pertanggungjawaban polisi atas kematian empat warga kembali melakukan pemblokiran jalan lintas Sumatera.


Petugas gabungan melakukan penjagaan dan pengaturan lalu lintas di kawasan itu. Untuk membuat situasi kondusif, saat ini sedang dilakukan pertemuan antara warga, pemimpin daerah setempat dan polisi.  "Kami sedang membicarakan permasalah ini, ada Kapolda juga," katanya.


Kerusuhan terjadi saat aksi warga yang menuntut pemekaran Kabupaten Muratara dengan memblokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang kemudian dibubarkan polisi.


Kegiatan ini terpaksa dibubarkan karena dilakukan hingga malam hari. Aksi warga memblokir jalan membuat macet total di jalur yang menghubungkan Palembang dan Bengkulu.


Massa yang menolak membuka jalur yang semula diblokir melakukan perlawanan dan melempari petugas dengan batu. Tak puas hanya membakar dua mobil patroli, mereka juga membakar bangunan Polsek Rupit, Musi Rawas, Sumsel. Akibat kejadian ini, 4 warga meninggal dunia, puluhan warga luka-luka dan enam polisi mengalami luka-luka.


Laporan: Jun Patra/Sumatera Selatan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya