Hidup di Tanah Sewa, Empat Bocah yang Ibunya Gila Siap Terusir

Rumah Indah Sari di Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah
Sumber :
VIVAnews
Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
- Nasib Indah Sari, siswi SMP Negeri 4 Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, memang sangat  memprihatinkan. Tidak hanya harus mengurus tiga adik dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa, warga Desa Penusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah itu harus menyelesaikan bayar sewa tanah yang saat ini digunakan untuk rumah tempat dia, ketiga adik dan ibunya tinggal.

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23

Menurut Indah Sari, setahun sebelum ayahnya meninggal, keluarganya menyewa tanah bengkok desa sebesar Rp4 juta, namun karena tidak memiliki uang, hingga kini baru dibayar Rp1 juta. 
Main Series Bareng Nicholas Saputra, Lee Sang Heon Jadi Bisa Masak Orek Tempe


Kepala Desa Penusupan Imam Yulianto membenarkan, sampai saat ini tanah bengkok desa yang digunakan keluarga Indah Sari disewa dengan kesepakatan harga lelang. Biaya sewa sampai kini masih kekurangan Rp3 juta rupiah.


Indah tidak tahu bagimana cara melunasi kekurangan pembayaran sewa tanah 5 x 6 meter milik desa yang digunakan untuk tempat berlindung bagi dirinya, adik serta ibunya.


Meski beban hidup Indah Sari begitu besar, namun ia tetap tegar. Setiap hari, Indah Sari selalu mengajak adiknya, Supriyanti Astuti dan Juliah tetap sekolah. Sementara adiknya yang baru berumur 5 tahun harus menemani sang Ibu, Tarmini, yang mengalami gangguan jiwa.


Selanjutnya sepulang sekolah, Indah Sari harus bekerja menjadi buruh plasma di perusahaan rambut bulu mata palsu dengan upah Rp150 per bulan. Meski hasil yang didapatkan tidak cukup memenuhi kebutuhan hidupnya, namun tidak ada pilihan lain baginya. Ia harus tetap menjalani hidup tanpa mengeluh.


Indah sebenarnya memiliki seorang kakak laki-laki. Namanya Tanto Purnomo. Tapi, dia sedang merantau ke Kalimantan, bekerja di sebuah bengkel. Beruntungnya, Tanto masih sering mengirim uang ke rumah, sekitar Rp300 per bulan. Tiap bulan, jumlah itu masih harus dipotong Rp100 ribu untuk membayar cicilan autang almarhum ayahnya.


Meski harus pontang-panting membanting tulang di umur semuda itu, di sekolah Indah dikenal sebagai siswi berprestasi. Murid kelas IX itu masuk kategori 10 siswa terbaik di sekolahnya. 


Kepala SMP Negeri 4 Rembang, Sumarmo, prihatin dengan kondisi siswinya. Dia hanya bisa membantu sebisanya. Pihak sekolah telah membantu biaya sekolah Indah Sari di kelas IX dan dua adiknya, Supriyati Astuti dan Juliah di kelas VII, dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Selain itu, kami para guru juga biasanya menyisihkan rejeki untuk membantu biaya hidup Indah Sari," kata Sumarmo. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya