- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Badan Intelijen Negara (BIN) tidak khawatirkan kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris. Kepala BIN Marciano Norman menegaskan situasi ini sama sekali tidak mengancam keamanan negara, khususnya kondisi di Papua.
Marciano meminta publik tidak terlalu pusing dengan pemberitaan soal kantor OPM yang dia nilai isu kecil itu. "Mereknya tidak sebesar yang menurut mereka itu," kata dia di Istana Negara, Jakarta, Senin 6 Mei 2013.
BIN, imbuhnya, sedang melakukan langkah-langkah konstruktif sehingga negara mendapat dukungan aktif di mana pun aktivis OPM bergerak. Menurut Marciano, Benny Wenda dan rekan-rekannya menggunakan LSM-LSM di Inggris dan negara-negara yang pro dengan kegiatan seperti OPM ini.
"Di negara manapun ada LSM seperti itu. Tetapi pemerintah Inggris saya rasa mengambil langkah proporsional dan Kemlu menindaklanjuti sebaik-baiknya," kata dia.
Benny Wenda, kata dia, memang sudah sejak lama beraktivitas di Inggris dengan front politik dari OPM. Dia memastikan, pembukaan kantor tersebut di Inggris bukanlah sikap dukungan Inggris terhadap OPM. Justru hanya sekelompok orang saja di Inggris yang mendukung langkah tersebut.
"Kelompok ini punya aktivitas di Eropa seperti di Belanda dan Inggris, tapi yang secara formal buka kantor di Inggris. Kalau di Australia, negara-negara pasifik selatan juga ada kelompok-kelompok mereka, tapi tidak secara formal buka kantor," ungkapnya.
Marciano pun menerangkan perjuangan politik Benny Wenda di luar negeri tentu memiliki tujuan, yakni untuk mendapat pengakuan dari dunia. Satu hal yang dapat dipastikan, menurut Marciano, Benny terkoneksi dengan kelompok bersenjata OPM di Papua. "Kan (OPM) ada kelompok bersenjata dan kelompok politiknya," tuturnya. (umi)
Airlangga Respons Gugatan PDIP di PTUN: Keputusan MK Sudah Final
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto buka suara soal langkah PDI Perjuangan (PDIP) yang melanjutkan gugatannya terhadap KPU RI ke Pengadilan Tata Usaha Negara.
