Sumber :
- Puspita/VIVAnews
VIVAnews
- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menembak mati Abu Roban di Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu 8 Mei 2013. Abu Roban diketahui sebagai pimpinan jaringan teroris yang ditangkap di beberapa tempat pada Minggu ini.
Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai mengatakan, berdasarkan pengakuan dari teroris yang ditangkap terlebih dahulu, Abu Roban masih satu jaringan dengan Abu Omar, teroris yang ditahan sejak tahun 2010.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat
Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai mengatakan, berdasarkan pengakuan dari teroris yang ditangkap terlebih dahulu, Abu Roban masih satu jaringan dengan Abu Omar, teroris yang ditahan sejak tahun 2010.
"Merurut pengakuan para teroris, itu sebelumnya sudah dideklarasikan di Bandung, kalau dia (Abu Roban) sebagai mujahidin Indonesia barat. Sedangkan Santoso, mujahidin Indonesia timur," ujar Ansyaad di Jakarta, Sabtu 11 Mei 2013.
Ansyaad menjelaskan, kelompok Abu Roban bertugas sebagai pencari dana dan pemasok senjata api untuk melakukan pelatihan di Poso dan aksi terorisme di beberapa tempat. Dari catatan kepolisian, kelompok ini sudah merampok di tiga bank dengan jumlah kerugian mencapai Rp1,8 miliar.
Dari penagkapan ini, kata Ansyaad terlihat jika teroris masih ada dan masih menjadi ancaman serius. "Jadi kita tidak boleh lengah dan harus waspada. Bagi kami (BNPT), harus mencegah itu dan kalau memang terjadi ya harus dilakukan penindakan," kata dia. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Merurut pengakuan para teroris, itu sebelumnya sudah dideklarasikan di Bandung, kalau dia (Abu Roban) sebagai mujahidin Indonesia barat. Sedangkan Santoso, mujahidin Indonesia timur," ujar Ansyaad di Jakarta, Sabtu 11 Mei 2013.
