Terusir dari Kampung, Warga Syiah Mengadu ke DPR

Aksi keprihatinan Untuk Muslim Syiah di Sampang
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
ASDP Catat 98,2 Persen Penumpang Ferry Sudah Punya Tiket saat Sampai Pelabuhan
- Perwakilan warga Syiah, Sampang Madura, Jawa Timur, mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Selasa 14 Mei 2013. Mereka melaporkan tindakan diskriminatif pemerintah yang berupaya mengusir mereka dari kampung halamannya.

TKN Sebut Puluhan Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae

Sejumlah perwakilan warga Syiah itu mengungkapkan keluhannya kepada Pimpinan DPR. "Setelah diungsikan, ada bentuk pembiaran bagi warga Syiah di GOR Sampang supaya tidak kembali ke kampungnya," kata Ahmad Hidayat, Sekretaris Jenderal Ahlul Bait Indonesia.
Drama Adu Penalti, Ini 5 Fakta Real Madrid Pulangkan Manchester City di Liga Champions


Menurut Ahmad, warga Syiah diungsikan ke GOR Sampang oleh pemerintah setempat pasca kerusuhan. Namun, kata dia pemerintah tidak melakukan rekonsiliasi dan membiarkan mereka tetap tinggal di GOR Sampang begitu saja. "Pemerintah tidak ada usaha untuk mengembalikan warga Syiah ke kampungnya. Padahal kami tidak ingin keluar dari kampung," katanya.


Ahmad menambahkan, terdapat 143 kepala keluarga Syiah di Desa Karang Penang, Kecamatan Karanggayam, Sampang tersebut. Mereka hidup di sana sudah turun-temurun. "Warga Syiah selama ini hidup rukun dengan warga lain di sana. Tetapi belakangan ada yang memprovokasi," kata dia.


Dia menambahkan, pemerintah tidak pernah menepati janjinya untuk membangunkan rumah bagi korban kerusuhan tersebut. Bahkan, ada sekelompok orang yang mencoba untuk merebut rumah milik warga Syiah.


"Pemerintah merekayasa, seolah-olah warga Sampang tidak menginginkan kami pulang kembali. Sementara Mesuji, kasusnya bisa diselesaikan dalam dua minggu," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya