Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Perwakilan warga Syiah, Sampang Madura, Jawa Timur, mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Selasa 14 Mei 2013. Mereka melaporkan tindakan diskriminatif pemerintah yang berupaya mengusir mereka dari kampung halamannya.
Sejumlah perwakilan warga Syiah itu mengungkapkan keluhannya kepada Pimpinan DPR. "Setelah diungsikan, ada bentuk pembiaran bagi warga Syiah di GOR Sampang supaya tidak kembali ke kampungnya," kata Ahmad Hidayat, Sekretaris Jenderal Ahlul Bait Indonesia.
Sejumlah perwakilan warga Syiah itu mengungkapkan keluhannya kepada Pimpinan DPR. "Setelah diungsikan, ada bentuk pembiaran bagi warga Syiah di GOR Sampang supaya tidak kembali ke kampungnya," kata Ahmad Hidayat, Sekretaris Jenderal Ahlul Bait Indonesia.
Menurut Ahmad, warga Syiah diungsikan ke GOR Sampang oleh pemerintah setempat pasca kerusuhan. Namun, kata dia pemerintah tidak melakukan rekonsiliasi dan membiarkan mereka tetap tinggal di GOR Sampang begitu saja. "Pemerintah tidak ada usaha untuk mengembalikan warga Syiah ke kampungnya. Padahal kami tidak ingin keluar dari kampung," katanya.
Ahmad menambahkan, terdapat 143 kepala keluarga Syiah di Desa Karang Penang, Kecamatan Karanggayam, Sampang tersebut. Mereka hidup di sana sudah turun-temurun. "Warga Syiah selama ini hidup rukun dengan warga lain di sana. Tetapi belakangan ada yang memprovokasi," kata dia.
Dia menambahkan, pemerintah tidak pernah menepati janjinya untuk membangunkan rumah bagi korban kerusuhan tersebut. Bahkan, ada sekelompok orang yang mencoba untuk merebut rumah milik warga Syiah.
"Pemerintah merekayasa, seolah-olah warga Sampang tidak menginginkan kami pulang kembali. Sementara Mesuji, kasusnya bisa diselesaikan dalam dua minggu," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Ahmad, warga Syiah diungsikan ke GOR Sampang oleh pemerintah setempat pasca kerusuhan. Namun, kata dia pemerintah tidak melakukan rekonsiliasi dan membiarkan mereka tetap tinggal di GOR Sampang begitu saja. "Pemerintah tidak ada usaha untuk mengembalikan warga Syiah ke kampungnya. Padahal kami tidak ingin keluar dari kampung," katanya.