Pelempar Bom ke SMKN 3 Yogya: Geng Motor Atau Pelajar?

Satuan Sabhara Polda Metro Jaya.
Sumber :
  • ANTARA/ Ujang Zaelani

VIVAnews - Seorang anggota Polsekta Jetis, Kota Yogyakarta, mengalami luka bakar di bagian lengan dan leher akibat terkena serpihan lemparan bom molotov. Pelempar bom menyerang beramai-ramai menggunakan sepeda motor.

Kepada wartawan, Rabu 15 Mei 2013, Kapolsekta Jetis AK Supri Purwanto menjelaskan nama polisi yang menjadi korban itu adalah Bripka Sudarmaji. "Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda," kata dia.

Insiden ini bermula ketika puluhan orang yang mengendarai sepeda motor menyerang SMKN 3 pada Selasa malam kemarin, pukul 20.00 WIB. Mereka lalu melempari pos satpam SMKN 3 dengan batu dan sebuah bom molotov. Namun, botol ini tidak pecah.

Satpam kemudian menghubungi polisi. Beberapa anggota Polsekta Jetis datang, termasuk Sudarmaji.

Sekitar pukul 21.00 WIB, dua sepeda motor, Suzuki FU dan Yamaha V-Ixion, melintas dan tiba-tiba melemparkan bom molotov ke pos satpam itu lagi. Bripka Sudarmaji yang sedang berada di dalam pos pun terkena ledakan dan menderita luka bakar.

"Pelaku dilaporkan ke arah timur dan berbelok ke selatan arah Tugu. Jumlahnya 20 orang," kata Kapolsekta Jetis. Hingga hari ini, polisi masih menggelar olah tempat kejadian perkara. Polisi juga menyita video CCTV yang merekam aksi gerombolan itu.

Kapolresta Yogyakarta Komisaris Besar Pol. Mustaqim menduga aksi brutal itu dipicu perkelahian antar pelajar dan bukan ulah geng motor.

Polisi sudah menangkap salah satu pelaku dan masih mengejar yang lainnya. Namun, Mustaqim menolak menyebutkan identitas pelaku yang sudah sudah ditahan itu. Dari tangannya, polisi menyita dua molotov siap ledak. "Satu botol dengan bahan bakar minyak tanah dan satunya lagi bahan bakar bensin," ujarnya. (kd)

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024