Jaksa Perlihatkan Foto Akrab Mentan dan Fathanah di Makassar

Menteri Pertanian, Suswono
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkonfirmasi Menteri Pertanian Suswono terkait perkenalannya dengan Ahmad Fathanah, orang dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

Semula menteri asal PKS itu mengaku tidak terlalu mengenal Fathanah dan hanya beberapa kali bertemu dengan suami Septi Sanustika itu. Namun Jaksa M Rum menegaskan, Suswono pernah bertemu Fathanah jauh sebelum pertemuan di Medan, Januari 2013.

"Akhir 2012 sama Anis Matta saat ada kampanye pilkada di kabupaten Takalang selanjutnya di Medan," kata Suswono menjawab pertanyaan Jaksa KPK di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat 17 Mei 2013.

Selanjutnya Jaksa M Rum menunjukkan dua foto yang diperoleh dari telepon genggam milik Fathanah pada September 2012 kepada Suswono di hadapan majelis hakim. Dua foto yang ditampilkan dalam sebuah layar itu tampak Suswono akrab dengan Fathanah.

"Ini baru saya ingat memang betul waktu itu sarapan diundang Wali Kota Makassar. Masih belum terlalu mengenal Olong, baru di Takalang," ujar Suswono. Dia mengaku mengenal Fathanah pertama kalinya dengan nama Olong.

Namun dari sejumlah foto yang ditunjukkan Jaksa KPK, Suswono menegaskan, pertemuan dengan Fathanah saat itu tidak terkait impor daging.

Suswono bersaksi dalam perkara pengurusan kuota impor daging di Kementerian Pertanian dengan dua terdakwa dari pihak swasta, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Keduanya merupakan petinggi di perusahaan pengimpor daging, PT Indoguna Utama. 

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Kedua bos Indoguna ditangkap 29 Januari lalu karena diduga memberikan uang Rp1 miliar kepada Fathanah. Uang itu rencananya akan disetor ke Luthfi. (umi)

Kawasan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen year on year (YoY) menjadi Rp17 triliun pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024