VIDEO: Kamus Sandi Fathanah-Luthfi dalam Kasus Impor Daging

Ahmad Fathanah di Tipikor
Sumber :
VIVAnews - Dalam persidangan dua terdakwa kasus suap kuota impor daging sapi, Arya Abdi Effendy dan Juard Effendy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Jumat 17 Mei 2013, diperdengarkan rekaman pembicaraan antara Ahmad Fathanah dengan Luthfi Hasan Ishaaq, serta Fathanah dengan Elda Deviana.
KPK: Sahroni Sudah Kembalikan Aliran Dana Rp 40 Juta dari SYL yang Mengalir ke Nasdem

Dalam pembicaraan tersebut setidaknya ada empat kata sandi yang digunakan. Dalam percakapan antara Elda dengan Fathanah melalui BBM, mereka menggunakan sandi 'hidup putih' dan 'hormat putih'. Fathanah mengakui ia menggunakan kata 'hormat putih' karena sedang membawa nama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 
Nikah Beda Agama, 5 Artis Ini Jalankan Puasa Ramadhan Tanpa Pasangan

"Apa maksudnya kata 'salam hormat putih'?" kata Jaksa M Rum kepada Fathanah dalam sidang. 
Terpopuler: Harga Pemain Timnas Indonesia Paling Mahal, Naturalisasi Shin Tae-yong

Fathanah tertawa.

Jaksa Rum pun menghardiknya, "Lho, jangan tertawa. Coba jelaskan."

"Salam 'hormat putih' itu artinya karena membawa nama PKS," ucap Fathanah.

Sandi 'daging busuk' juga sempat menjadi teka-teki di persidangan. Fathanah akhirnya mengakui kata tersebut berarti uang.

"Iya maksud saya itu (uang)," kata Fathanah kepada majelis hakim.

"Maksudnya itu kata sandi Anda dengan sopir Anda?" tanya majelis hakim lagi.

"Bukan sandi sebenarnya. Cuma maksud saya supaya dia jangan jauh-jauh dari mobil karena ada uang di dalam," ungkap Fathanah.


Bukan hanya sandi dalam bahasa Indonesia, dalam rekaman sadapan pembicaraan antara Fathanah dengan Luthfi juga menggunakan bahasa Arab. Mereka menyebut kata 'pustun' dan 'Jawa syarkiah'.

Pembicaraan tersebut merancang skenario dalam meminta tambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama kepada Kementerian Pertanian. Jika skenario itu berhasil, maka Fathanah dan Luthfi akan mendapat komisi sebesar Rp40 miliar.

Pakar semiotika, Yasraf Amir Pilliang mengatakan sandi yang digunakan tersebut merupakan kode-kode yang akrab digunakan dalam pembicaraan kedua pelaku. 

"Dalam kasus Partai Demokrat, digunakan sandi 'Apel Malang' mungkin karena Anas Urbaningrum berasal dari Jawa Timur. Dalam kasus yang melibatkan PKS digunakan sandi-sandi berbahasa Arab mungkin karena lingkungan mereka akrab dengan itu," katanya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya