SBY Lantik Letjen Moeldoko Jadi KSAD Hari Ini

KSAD baru, Moeldoko (kanan).
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhyono akan melantik Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru, Letnan Jenderal TNI Moeldoko di Istana Negara, Rabu 22 Mei 2013. Moeldoko menggantikan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. 
Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara

Sebelumnya Moeldoko menjabat sebagai Wakil KSAD. Dalam pelantikan nanti, Moeldoko yang saat ini masih bintang tiga akan mendapatkan bintang empat.
Terjebak Banjir di Dubai, Atta Halilintar Tetap Kirim Doa untuk Sulawesi Utara
Berdasarkan agenda dari Biro Pers Istana, pelantikan hari ini akan dilakukan pada pukul 15.30 WIB. 

Baliho Ambruk Timpa Mobil di Parung Bingung, Arus Lalulintas Tersendat
Saat mengangkat Moeldoko sebagai KSAD baru menggantikan Pramono yang pensiun bulan ini, SBY memberikan tujuh instruksi kepadanya. Pertama, melanjutkan dan meningkatkan tata kelola kepemimpinan Tentara Nasional Indonesia yang saat ini dinilai sudah baik. 

"Kedua, yang diharapkan rakyat adalah TNI yang profesional. Perlu ada kemantapan mengemban tugas, dan ini pesan dari presiden agar dilanjutkan, ditingkatkan dan disempurnakan. Termasuk modernisasi alutsista, khususnya Angkatan Darat," ujar Pramono.

Instruksi ketiga, terus meningkatkan kesejahteraan prajurit.Hal ini penting agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bisa dilakukan dengan baik.

"Masalah kesejahteraan prajurit dan keluarganya seiring dengan apa yang dilakukan pemerintah. Dengan gaji yang mengikuti perkembangan ekonomi, perumahan, pendidikan dan pembangunan markas TNI," katanya.

Keempat, KSAD yang baru harus terus menjaga kedekatan antara TNI dan masyarakat yang sejak lama sudah terjalin dengan baik.
Kelima, KSAD yang baru harus mampu menjaga kekompakan sesama anggota TNI, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. "Mungkin ini perlu dalam memberikan bantuan kepada Kepolisian agar tidak ada kendala," tuturnya.

Instruksi keenam yang presiden sampaikan adalah TNI harus dapat melakukan penertiban dalam pengadaan alutista. Pengadaan yang transparansi, terbuka dan sesuai dengan kebutuhan. "Sehingga tidak ada kesan penggunaan anggaran yang tidak tepat," katanya.

Instruksi terakhir dari presiden kepada KSAD yang baru adalah TNI harus netral dan tidak melakukan politik praktis dalam menghadapi pemilu 2014. 

"Itulah tujuh poin yang disampaikan presiden kepada saya dan Letjen Moeldoko. Saya hari ini merasa plong, karena setiap hari bertemu wartawan selalu antara menjauh dan mendekat, tidak jelas tentang siapa pengganti saya," tutur Pramono.

Moeldoko merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1981. Mantan Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) I Kostrad dan Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya ini juga lulusan terbaik di angkatannya dengan predikat Adhi Makayasa.

Selain intensif menimba ilmu kemiliteran, Moeldoko tetap mencari ilmu pengetahuan dan penelitian melalui lingkungan perguruan tinggi hingga meraih gelar Doktor (S-3). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya