Sumber :
- ANTARA/Dewi Fajriani
VIVAnews - Ferry Edison Pangaribuan, korban tewas runtuhnya terowongan tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia di Papua, sudah disemayamkan di rumah duka, di Desa Sitoluama, Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Kamis 23 Mei 2013.
Almarhum sudah bekerja di tambang emas Freeport sejak tiga tahun lalu. Ia meninggalkan seorang istri, Roslinda Manulang yang dinikahinya pada 29 Desember 2012.
Baca Juga :
Bus Putera Fajar Terguling di Ciater saat Bawa Rombongan SMK Depok, Organda Tegaskan Ini
"Dia baru saja menikah tahun lalu," ujar Pangaribuan, salah satu keluarganya yang menjemput jenazahnya dinihari tadi di Bandara Polonia, Medan.
Di mata keluarganya, sosok Ferry dikenal sebagai pekerja keras yang jarang mengeluh. Begitu pula dalam pergaulannya, ia dikenal sebagai seorang yang ramah dan baik oleh teman-temannya.
"Dia ini ulet dan gigih. Rencananya hari ini akan dikebumikan," kata Pangaribuan. Saat ini, Ferry disemayamkan di rumah orang tuanya di Desa Sitoluama.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Selasa 14 Mei 2013, sekitar pukul 07.30 WIT, terjadi longsor di terowongan tambang bawah tanah Big Gossan di Mil 74 Distrik Tembagapura, Papua. Runtuhannya menghantam ruang kelas 11 QMS Underground. Puluhan pekerja tertimbun material, Ferry ditemukan dalam keadaan tewas. (art)
Halaman Selanjutnya
"Dia ini ulet dan gigih. Rencananya hari ini akan dikebumikan," kata Pangaribuan. Saat ini, Ferry disemayamkan di rumah orang tuanya di Desa Sitoluama.