3 Tahun Lalu, Presiden Chile Tunggui Penyelamatan Pekerja Tambang

Presiden Chile Sebastian Pinera memeluk pekerja tambang yang diselamatkan
Sumber :
  • REUTERS
VIVAnews
2 Pasangan Calon Independen Daftar ke KPU untuk Pilwalkot Malang
- Para petambang Freeport di Papua tidak seberuntung rekan-rekan mereka yang berada di Chile tiga tahun lalu. Saat 28 petambang Freeport meregang nyawa dan 10 luka-luka dalam insiden rubuhnya terowongan tambang pekan lalu, pada Oktober 2010 semua dari 33 petambang di Chile berhasil diselamatkan satu per satu.

Diperiksa KPK, Ini Penampakan Biduan Nayunda Nabila yang Disawer SYL

Lebih istimewanya lagi, proses penyelamatan itu ditunggui langsung di lokasi oleh Presiden Chile Sebastian Pinera. Dia mengaku termasuk orang yang sangat berbahagia atas operasi penyelamatan 33 pekerja tambang, yang lebih dari dua bulan terkubur di bawah tanah sedalam 700 meter. Selain senang menyaksikan para pekerja masih hidup, operasi penyelamatan itu turut melambungkan popularitas Pinera.
14 Klub Termasuk Borneo FC dan PSM Bertarung di Shopee Cup, Ini Janji Presiden AFF


"Kita semakin bangga menjadi orang Chile," begitu seru Pinera tak lama setelah melihat seorang pekerja pertama berhasil diselamatkan dari bawah tanah, Rabu dini hari 13 Oktober 2010 waktu setempat seperti dikutip stasiun berita
CNN
. Dia rela tidak cukup tidur sepanjang malam agar bisa melihat satu per satu penambang yang diselamatkan.


Tanpa ragu-ragu, presiden berusia 60 tahun itu memeluk para pekerja tambang begitu ke luar dari dalam lubang, padahal mereka sudah lebih dari dua bulan tidak mandi. Namun, itu tak jadi soal bagi Pinera, yang setia menunggu operasi penyelamatan siang dan malam.


Dia pun menerima ucapan selamat dari sejumlah pemimpin mancanegara, termasuk Barack Obama dari Amerika Serikat. Bahkan, Presiden Bolivia Evo Morales rela terbang dari negaranya ke Chile. Selain turut meninjau operasi penyelamatan, dimana diantara para pekerja ada seorang warga Bolivia, Morales pun memberi dukungan langsung kepada Pinera.


Menurut laman The Telegraph, empati yang ditunjukkan Pinera selama operasi penyelamatan itu turut melambungkan popularitasnya. Dia tampak memanfaatkan betul gencarnya liputan media massa, baik dari Chile maupun internasional, atas penyelamatan bersejarah itu.


Tidak sampai dua puluh empat jam, tim penyelamat di Chile akhirnya berhasil mengeluarkan 33 pekerja tambang, yang lebih dari dua bulan terkubur di bawah tanah sedalam 700 meter. Penyelamatan semua pekerja tambang itu disambut sangat meriah dari rakyat Chile, termasuk Presiden Sebastian Pinera.


"Ini adalah suatu keajaiban," kata Pinera setelah mengetahui bahwa semua pekerja tambang berhasil diangkat dari bawah tanah, Rabu malam waktu setempat (Kamis pagi WIB), seperti dikutip stasiun televisi CNN. Pekerja terakhir yang berhasil diangkat adalah Luis Alberto Urzua.


Operasi ini dengan demikian berjalan lebih cepat, yaitu sekitar 22 jam 30 menit. Menurut perhitungan sebelumnya, penyelamatan setiap orang membutuhkan waktu sekitar satu jam. Maka perlu waktu 33 jam untuk operasi itu.


Namun, tim penyelamat sangat sigap. Dengan menggunakan kapsul Phoenix, mereka tidak membuang waktu sedetik pun untuk mengeluarkan para pekerja tambang, yang terjebak di bawah tanah sejak 5 Agustus lalu.


Mereka semua dalam keadaan selamat saat dibawa kembali ke permukaan. Namun, mereka langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.  (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya