Kata Saksi Mata soal Pembakaran di Palembang

Kebakaran di Palembang dipicu aksi anarki massa demonstran.
Sumber :
  • VIVAnews/Aji YK Putra
VIVAnews
Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients
– Yeni Candra (36 tahun), pemilik toko Rama Indah Elektronik di Pasar 16 Ilir Palembang, masih merasa cemas pasca kejadian pembakaran sejumlah toko elektronik di kawasan itu oleh massa demonstran Selasa kemarin. Beberapa toko yang terbakar antara lain Toko Tunas Elektronik dan Jaya Raya Elektronik.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Hari ini, Rabu 5 Juni 2013, Yeni memasang kewaspadaan tinggi. “Tentu saja saya takut. Waktu kejadian kemarin, toko kami langsung tutup dan karyawan segera dipulangkan,” ujarnya. Yeni lantas menceritakan apa yang ia lihat saat detik-detik massa membakar pertokoan elektronik di Pasar 16 Ilir.
Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban


“Kejadiannya sangat cepat. Massa meneriakkan pemilik toko adalah pendukung Romi, lantas langsung membakar toko. Kami semua panik dan tidak sempat untuk mengambil foto kejadian itu,” kata Yeni.


Pemilik toko yang dimaksud Yeni itu adalah Hermanto Wijaya. Tokonya, Jaya Raya Elektronik, merupakan toko elektronik terbesar di Palembang. Hermanto sendiri sempat masuk bursa bakal calon wali kota Palembang, namun batal.


Berdasarkan informasi yang dihimpun
VIVAnews
, Hermanto sempat mengalami penganiayaan oleh massa demonstran yang membakar toko miliknya. Kini tempat tinggal Hermanto di Jalan Dempo Dalam Palembang dijaga ketat aparat polisi dan TNI.


Saksi mata lain, seorang pedagang buah yang enggan disebut namanya, mengatakan ia melihat 50 orang memaksa masuk ke dalam sebuah toko elektronik. Mereka lalu menuju motor yang dipajang di toko itu sebagai hadiah. Massa kemudian membuka tangki motor dan menyulutkan api ke dalam tangki itu.


“Saya lihat mereka membuka jok motor hadiah, menyulutkan api, dan motor langsung meledak sehingga seisi toko terbakar. Mereka juga bawa bom molotov,” kata pedagang buah itu. Api pun dengan cepat merambat ke toko-toko elektronik lain di kawasan itu.


Sengketa pilkada


Sampai saat ini Polresta Palembang terus memeriksa maraton sejumlah saksi mata yang ada di lokasi kejadian, termasuk koordinator aksi demonstran Abror Vandozer. Kepada polisi, Abror mengaku tak bisa mengendalikan massa. “Ketika tiba di Bundaran Air Mancur, 500 orang yang saya pimpin sudah terlihat tak kondusif,” kata dia.


Abror menyatakan, awalnya massa berdemonstrasi di depan kantor DPRD Palembang. Mereka terdiri dari pendukung dan simpatisan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palembang, Sarimuda-Nelly Rasdiana, yang dimenangkan oleh Komisi Pemilihan Umum Palembang namun dinyatakan kalah oleh Mahkamah Konstitusi.


Berdasarkan rekapitulasi suara KPUD Palembang, Sarimuda-Nelly Rasdian unggul tipis 8 suara dari pasangan Romi Herton-Harnojoyo. Romi-Harno sesungguhnya unggul di 9 kecamatan di Palembang, sedangkan pasangan Sarimuda-Nelly hanya unggul di 7 kecamatan.


Tapi dari total perolehan suara, justru pasangan Sarimuda-Nelly yang unggul dengan mengantongi 316.923 suara, sementara pasangan Romi-Harno 316.915 suara, dan satu pasang calon lagi Mularis Djahri-Husni Thamrin hanya meraih 97.810 suara.


Penetapan Sarimuda-Nelly sebagai pemenang Pilkada Palembang itu tertuang dalam surat bernomor 35/Kpts/KPU.Kota-006.435501/2013. Namun gugatan ke MK kemudian memenangkan pasangan Romi-Harno sebagai wali kota dan wakil wali kota Palembang.


Laporan: Aji YK Putra | Palembang
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya