Cara Nanan Ajak Geng Motor Tak Ugal-Ugalan

wakapolri diperiksa kpk
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A

VIVAnews - Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Nanan Sukarna berupaya mengajak geng motor agar tak ugal-ugalan di jalanan. Namun, Nanan yang juga ketua klub motor besar itu, menilai geng motor dan klub motor harus dibedakan.

Klub motor, kata dia, memiliki visi dan misi serta kegiatan yang positif, seperti: olahraga, touring, dan bakti sosial. Sementara geng motor biasanya berbuat onar dan kenakalan. "Bahkan kriminal dengan menggunakan motor," kata Nanan dalam acara "Silaturahmi dan Tumpengan" dalam rangka memperingati HUT Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) ke-50th di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis 6 Juni 2013.

Untuk itu, klub motor seharusnya bisa membuat wadah agar geng motor itu masuk ke klub. "Contoh pembalap di motoGP, Rafid Topan. Dia dulu pembalap jalanan dan anggota geng motor di Priuk," jelas Nanan.

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Di usianya yang 18 tahun, Rafid sudah menjadi pembalap internasional.

Bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta kepala daerah, Polri sudah membuat sirkuit di setiap kabupaten untuk mewadahi anak-anak yang suka ngebut di jalan. Penyelenggaran balapan resmi, dinilai Nanan, bisa jadi wadah kaum muda yang hobi memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Tahun ini, imbuhnya, ada sekitar 195 even atau lomba balap motor baik lokal, Asia, maupun internasional. "Kami harap mereka, anggota geng motor, bisa dimasukkan ke situ," ujarnya.

Dari pihak kepolisian pun, tak akan membiarkan jika ada geng motor yang tak mematuhi aturan. "Geng motor kita arahkan ke yang lebih positif. Kalau mereka bertindak kriminal harus bertindak tegas," kata dia.

Salah satu geng motor yang tengah jadi sorotan saat ini adalah klub XTC pimpinan Klewang. Sebenarnya, kata Nanan, klub ini sudah memiliki visi misi yang baik. "Cuma mungkin dia (Klewang) terbina oleh yang tidak benar," jelasnya. 

Ganjar Beri Sinyal PDIP di Luar Pemerintahan, Gerindra Tetap Ajak Bersama-sama

Dia menilai, polisi harus masuk ke semua klub motor untuk mengarahkan dan membina anggota klub. "Mereka ini kan punya adrenalin yang besar, jadi harus kita arahkan. Karena saya dulu SMA nggak ada yang mengarahkan. Jadi nakal juga," ujarnya. (adi)

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mengadili kasus pelanggaran etik

Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan Hakim Konstitusi M. Guntur Hamzah tak terbukti melanggar kode etik dan perilaku hakim konstitusi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024