Terlambat Naik, Bupati Seram Timur Diduga Tampar Petugas Lion Air

Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur Abdullah Vanath
Sumber :
  • VIVAnews/Angkotasan
VIVAnews
Mobil Listrik Ini seperti Replika Alphard Mini, Harga Murah Meriah
- Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur Abdullah Vanath yang ditinggal pergi Pesawat Lion Air diduga menampar salah satu petugas Lion Air di Bandara Pattimura atas nama Pendy Sabandar.

Menag Ingatkan Umat Islam soal Perjuangan Politik Pemilu 2024 Sudah Selesai

Kejadian yang terjadi sekira pukul 07.30 WIT bermula saat Vanath hendak melakukan penerbangan ke Jakarta dari Ambon menggunakan maskapai Lion Air.
Terpopuler: Hasil Apik Timnas Indonesia U-23, Anthony Ginting Tembus Olimpiade 2024


Setelah melakukan check in , Abdullah Vanath tidak langsung ke ruang tunggu di dalam Bandara Udara Pattimura. Dia malah dikabarkan asyik minum kopi di salah satu kedai yang ada di kawasan Bandara


Setelah panggilan ke tiga kali dari Lior Air untuk para penumpang yang masih berada di luar, Vanath juga tidak mendengarnya.


Beberapa saat dari panggilan ketiga, ia baru sadar akan penerbangannya. Dirinya langsung bergegas ke pesawat. Tapi sesampainya di sana, pintu (gate) Garbarata menuju pesawat telah tertutup. 


Abdullah Vanath tidak terima lalu marah-marah. Dia lantas meminta dipertemukan dengan pimpinan Lion Air di bandara tersebut. Seorang petugas Lion Air bernama Pendy mengantarkan Vanath ke pimpinannya.


Tetapi, entah bagaimana ceritanya, dalam perjalanan menemui pimpinan Lion Air, Vanath diduga menampar Pendy pada bagian wajah.


Dari keterangan salah satu saksi mata yang juga teman korban menyatakan, kalau temannya ditampar di dekat kantor Lion Air yang ada di Bandara.


"Betul tadi pagi teman saya ditampar oleh Bupati SBT, hal ini katanya langsung dilaporkan ke polisi, tapi saya tidak tahu sudah sampai mana laporannya," ujar kata teman korban yang tidak mau disebut namanya kepada
VIVAnews
, Sabtu 22 Juni 2013.


Korban juga kecewa dengan petugas kepolisian Polsek Bandar Pattimura-Laha-Ambon, sebab setelah melakukan visum di Lanud TNI-AU dan diserahkan ke polisi, diabaikan begitu saja.


Polisi Bantah

Menanggapi hal itu, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ajun Komisaris Besar Pol. Bintang Juliana, mengatakan belum bisa memastikan persoalan yang melibatkan Abdullah Vanath dan seorang pegawai Lion Air adalah kasus penganiyaan.


Sebab hingga sore ini, polisi belum mendapatkan laporan resmi dari korban soal pemukulan Bupati SBT Abdullah Vanath.


Kata Kapolres, dia hanya dapatkan laporan dari Kapolsek Bandara Pattimura kalau telah terjadi salah paham antara Bupati SBT dan seorang pegawai Lion Air, bukan pemukulan.


"Kami tidak dapatkan laporan resmi dari korban. Setahu saya sesuai dengan yang disampaikan Kapolsek telah terjadi salah paham antara Bupati SBT dan seorang pegawai Lion Air, sekali lagi bukan penganiyaan," kata Kapolres saat dihubungi
VIVAnews
, Sabtu 22 Juni 2013.


Ditambahkan, persoalan antara Bupati SBT dan seorang pegawai Lion Air juga langsung diselesaikan oleh petinggi Lion Air di Bandar Udara Pattimura.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Abdullah Vanath yang akhirnya berangkat ke Jakarta, menggunakan penerbangan Garuda pukul 08.00 WIT, pagi tadi. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya