Majelis Syuro PKS: Suswono Dicopot Kami Tidak Tahu

Menteri Perdangan dan Menteri Pertanian Bahas Harga Daging Sapi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews-
Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pernah menyatakan punya prediksi soal tiga menterinya yang akan di copot dari kabinet. Pencopotan ini sebagai dampak dari pembangkangan partai itu dengan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menteri Pertanian Suswono dikabarkan menjadi salah satu menteri di Kabinet Indonesia Bersartu II yang akan menjadi korban.

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Meski kabarnya ramai diberitakan, hal ini justru dibantah oleh Menteri Sosial RI, Salim Segaf Al-Jufri yang juga anggota Majelis Syuro PKS, di Gedung Kementrian Sosial, Jakarta, Kamis 27 Juni 2013. "Suswono dicopot, kita tidak tahu," katanya.
Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya


Ia mengatakan semua diserahkan pada pemerintah SBY. Partainya tidak akan mengotak-atik  hak preogatif presiden dalam menentukan siapa yang masuk atau keluar dari kabinet. Baginya, proses kenaikan BBM kemarin adalah bagian dari demokrasi.


"Semua keputusan DPR RI. Sudah diketok, meski ada yang beda. Sudah ditentukan dengan voting maka harus setujui, itu pemahaman dalam demokrasi. Kalau sebelumnya PKS tidak setuju, kalau sudah keputusan ya itu sudah nasional. Kami harus setuju," katanya.


Sebelumnya anggota Majelis Syuro PKS, Muhammad Idris Luthfi, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat 14 Juni 2013 mengatakan, keyakinan PKS,  Menteri Pertanian Suswono akan di reshuffel oleh SBY


Ini berdasarkan isu yang saat ini beredar di tengah masyarakat, di mana Menteri Pertanian Suswono dianggap bermasalah terkait kasus suap pengurusan kuota daging sapi impor yang sebelumnya telah menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan sebagai tersangka.


“Presiden tahu kok masalah apa yang membelit Mentan,” ujar Idris.


Sementara dua menteri lain yang berasal dari PKS, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, diprediksi PKS akan bertahan di kabinet.


PKS merasa kecil kemungkinan Tifatul dan Salim Segaf dicopot karena keduanya menjadi ujung tombak dalam upaya pemerintah menaikkan harga BBM dan memuluskan program kompensasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).


PKS mengatakan siap menerima konsekuensi dari penolakan partai terhadap kenaikan harga BBM. “Kami sudah siap kehilangan menteri di kabinet. Ini bukan yang pertama. Kami juga pernah kehilangan Menristek sebelumnya. Itu hak prerogatif Presiden. Apapun yang terjadi, kami tolak kenaikan BBM,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya