Bongkar Muat Lamban, Menkeu Sidak Pelabuhan Tanjung Priok

Kontainer/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
5 Fakta Menarik AS Roma Usai Singkirkan AC Milan di Liga Europa
Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin 8 Juli 2013.

Shell Indonesia Bakal Tutup Seluruh SPBU di Medan, Manajemen Ungkap Alasannya

Sidak tersebut dilakukan untuk mengecek proses bongkar muat pelabuhan yang selama ini dianggap menjadi beban pengusaha karena membutuhkan waktu yang cukup lama alias waktu tunggu (dwelling time), sekitar 9 hari.
Perolehan Suaranya 58,6 Persen, Prabowo Subianto: Itu Hasil Demokrasi dan Perjuangan


Dalam sidak tersebut, Chatib langsung melihat kantor operasional Bea Cukai dan melihat barang yang bertumpuk di Gudang IPC Multi Terminal. Melihat pemandangan tersebut, Basri menegaskan agar tidak terjadi penumpukan barang.


"Ini proses bongkar muatnya harus segera di selesaikan jangan sampai tempat ini jadi penumpukan barang dan jadi gudang," kata Chatib.


Chatib dalam kunjungannya mengatakan akan memangkas waktu dwelling time agar tidak terjadi penumpukan barang di gudang tersebut. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menargetkan proses bongkar muat tersebut diharapkan tidak memakan waktu lebih dari 6 hari.


"Target yang kita harapkan turun bahkan lebih cepat dari 6 hari, karena ini menganggu aktifitas pelabuhan kita," tegasnya.


Benahi Infrastruktur

Untuk mempercepat proses bongkar muat, dia menegaskan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Bea Cukai untuk menyelesaikan berbagai persoalan, salah satunya terkait infrastruktur pelabuhan.


"Kita harus menyelesaikan persoalan yang tersendat, bagaimana jalurnya, itu menjadi persoalan tersendiri, kita semua tahu jalur infrastruktur pelabuhan itu tidak mudah, makin lama makin panjang, kita harus melakukan koordinasi," ungkapnya.


Mahendra sendiri ditugaskan khusus oleh Menkeu untuk melakukan evaluasi dan menyelesaikan masalah ini. Sebelumnya di gedung DPR, Basri mengatakan telah meminta Mahendra untuk berkantor dua kali seminggu di Tanjung Priok.


Menurut dia, ada beberapa poin yang menjadi evaluasi, antara lain mengenai proses pemeriksaan barang oleh otoritas terkait, khususnya Bea dan Cukai, serta manajemen risiko dari pemeriksaan barang yang ada.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya