Sumber :
- ANTARA/M Risyal Hidayat
VIVAnews -
Petugas Pemadam Kebakaran masih terus berusaha memadamkan api akibat kerusuhan di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Kondisi di dalam lapas sendiri masih dikuasai narapidana. Sehingga Polisi belum bisa masuk ke area dalam lapas.
Humas Polda Sumut Kombes Heru Prakoso kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 11 Juli 2013 mengungkapkan saat ini masih ada 2.300 napi yang ada di dalam lapas. "Lapas itu mampu menampung 2.500 orang napi, berdasarkan data sementara yang kabur ada 200, dan sisanya sekitar 2.300 orang napi," kata Heru.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Humas Polda Sumut Kombes Heru Prakoso kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 11 Juli 2013 mengungkapkan saat ini masih ada 2.300 napi yang ada di dalam lapas. "Lapas itu mampu menampung 2.500 orang napi, berdasarkan data sementara yang kabur ada 200, dan sisanya sekitar 2.300 orang napi," kata Heru.
Dia menjelaskan, pihak kepolisian bersama TNI juga tengah melakukan pengejaran terhadap napi yang kabur. Pengejaran dilakukan sampai ke Jalur Lintas Sumatra, dari jalur tersebut tertangkap empat napi, dan satu diantaranya adalah seorang teroris.
"Sampai saat ini kami masih melakukan razia, dan menyusuri jalur sumatra, karena dikhawatirkan mereka keluar kota, data yang kami himpun tertangkap 4 orang, dan 1 diantaranya adalah napi teroris," jelasnya.
Kaburnya para napi disebabkan masalah padamnya listrik dan matinya pasokan air. Akibatnya, ratusan napi membakar sejumlah inventaris LP, dan mendobrak pintu depan LP, satu jam menjelang berbuka puasa tersebut.
Para petugas yang tidak sebanding dan situasi tidak terkendali membuat petugas melarikan diri. Sekitar 200-an napi kabur. Sekitar 15 orang napi di antaranya tersangkut kasus terorisme.(np)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menjelaskan, pihak kepolisian bersama TNI juga tengah melakukan pengejaran terhadap napi yang kabur. Pengejaran dilakukan sampai ke Jalur Lintas Sumatra, dari jalur tersebut tertangkap empat napi, dan satu diantaranya adalah seorang teroris.
