Khofifah Merasa Dijegal di Bursa Cagub Jatim

Calon Gubernur Jatim Khofifah Endar Parawansa
Sumber :
  • Antara/ Hadiyanto

VIVAnews - Salah satu kandidat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jumat 12 Juli 2013, berharap Komisi Pemilihan Umum mengambil keputusan yang jujur pada saat sidang pleno KPU untuk penentuan pasangan calon gubernur -wakil gubernur Jatim.

"Saya sangat berharap agar KPU Jatim mengambil keputusan yang jujur. Tidak ada dukungan ganda seperti yang disebut-sebut selama ini," kata Khofifah kepada wartawan di Jakarta.

Jika KPU akhirnya menetapkan ada dukungan ganda dari partai pendukung cagub Jatim, pihaknya akan melaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). KPU Jatim sendiri akan melakukan sidang pleno pada Minggu ini.

Khofifah menilai pasangan Karsa (Soekarwo-Syaifullah Yusuf) diduga melakukan pemalsuan dukungan dua partai yaitu, PPNUI dan Partai Kedaulatan.

Menurut Khofifah, dugaan pemalsuan dilakukan terhadap dua sekjen parpol tersebut yang dianggap memalsukan dokumen dukungan ke Karsa. Padahal, ketua umum dua partai itu telah mendukung pasangan Khofifah-Herman.

"Saya tidak habis mengerti kenapa KPU tidak mengambil tindakan. Justru menganggap hal itu sebagai dukungan ganda. Padahal, jelas itu adalah pemalsuan," katanya.

Khofifah menambahkan, tanpa dukungan dua parpol pendukungnya, yaitu PPNUI dan Partai Kedaulatan saja, sebenarnya pasangan Karsa sebagai calon incumbent sudah dipastikan bisa masuk kandidat cagub-cawagub dengan pendukung sebanyak 28 partai.

"Tetapi, kenapa mereka merayu-rayu partai-partai pendukung saya. Tadinya, mereka merayu PPPI dan PDP. Setelah sukses, mereka juga merayu dua partai pendukung kami lainnya," ujarnya.

Menurut Khofifah, langkah Karsa itu sebenarnya bukan karena untuk mencari dukungan, tetapi menjegalnya dari bursa gubernur Jatim.

Sebelumnya, pasangan Khofifah-Herman mendapat dukungan sebanyak delapan partai politik sebesar 16,95 persen. Ketika PPPI dan PDP "meninggalkan" mereka, dukungan pun berkurang menjadi 15,55 persen.

Bila PPNUI dan Partai Kedaulatan juga ikut meninggalkan pasangan Khofifah, jumlah dukungannya akan terus berkurang dan tidak mencapai syarat dukungan yang ditentukan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

"Jadi kenapa Karsa melakukan itu, mereka tidak mau saya ikut di Pilkada Jatim ini," ucap Khofifah. (art)

Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024