JK: Tertibkan Tempat Maksiat, Polisi Harus Lebih Cepat dari FPI

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla
Sumber :
  • ANTARA/Jessica Helena Wuysang
VIVAnews
Mayat Wanita 'Open BO' Ditemukan di Pulau Pari, Polisi Teliti Penyebabnya Lewat Cara Ini
- Keributan antara warga dan anggota Front Pembela islam (FPI) di Sukerojo terjadi akibat aksi
sweeping
Apple Hapus Aplikasi WhatsApp dari App Store
lokalisasi Alas Karet atau Alaska di Kabupaten Kendal. Menurut FPI, tempat ini dianggap tetap buka meski bulan Ramadan.
Bhayangkara FC Resmi Terdegradasi ke Liga 2

Menanggapi hal ini, mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan, polisi harus segera bertindak bila ada tempat-tempat prostitusi atau judi yang masih buka saat Ramadan. Jika tidak, masyarakat akan menggunakan caranya sendiri untuk menutup tempat tersebut.


"Apapun jangan kita ada sesuatu langsung
sweeping.
Polisi yang harusnya duluan
sweeping
. Jangan polisi telat," kata Jusuf Kalla ketika menghadiri 40 hari meninggalnya Taufik Kiemas di Gedung MPR, Jumat, 19 Juli 2013.


Meski Rancangan Undang-undang Organisasi Kemasyarakatan belum disahkan, karena harus menunggu tanda tangan presiden, namun, Ketua Umum PMI itu juga tidak membenarkan aksi yang dilakukan FPI. Sebab, hal itu bisa memicu keributan.


"Hal seperti itu janganlah masyarakat sendiri yang mengambil tindakan. Polisi harus segera menindak tegas pelaku kerusuhan," katanya.


Tiga anggota FPI ditetapkan sebagai tersangka dalam kejadian ini. Satu tersangka adalah pengemudi mobil Toyota Avanza AB 1705 SA bernama Soni Haryono (38) yang menabrak wanita pengendara motor yang akhirnya meninggal dunia. Dua tersangka lagi Satrio Yuono (22) dan Bayu Agung Wicaksono (22). Mereka kedapatan membawa senjata tajam. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya