FPI: SBY Galau, Kami Dikecam, Tempat Maksiat Dibiarkan

Razia miras
Sumber :

VIVAnews – Front Pembela Islam (FPI) tak mengubah sikap maupun pernyataannya terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. FPI, Rabu 24 Juli 2013, bersikukuh menyebut SBY sebagai pecundang yang bungkam terhadap maksiat dan mencederai ajaran Islam.

“SBY itu galau dan lebay. Dia tidak mengecek ke lapangan. Kami terus yang disorot, kami dikecam, tapi tempat maksiat dibiarkan. Kalau kami dikatakan badung dan nakal, tempat maksiat juga diberantas dong,” kata Wakil Sekretaris Jenderal FPI Awit Masyhuri kepada VIVAnews.

Awit mengatakan, jangan sampai yang mendapat keuntungan adalah pengelola tempat-tempat maksiat yang seakan-akan dibela banyak pihak. “Kalau mereka dibela, mereka akan senang,” ujarnya.

Sebelumnya, SBY meminta FPI agar tak berbuat onar. SBY mengeluarkan peringatan itu setelah mendengar soal bentrok FPI dengan warga Kendal, Jawa Tengah, pekan lalu.

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan

Kericuhan terjadi usai FPI mendatangi tempat maksiat di Sukorejo, Kendal. “Saya mengintruksikan kepada Polri dan para penegak hukum untuk tidak membiarkan kejadian seperti konflik atau bentrokan horizontal. Tidak ada elemen lainnya, termasuk FPI, boleh melakukan perusakan,” kata SBY.

Sementara dalam siaran persnya, Ketua FPI Habib Rizieq Syihab balik mempertanyakan ucapan SBY tersebut. Menurutnya, anggota FPI saat itu hanya melakukan monitoring damai, bukan razia, dan hal itu bukan pemicu terjadinya kerusuhan di Kendal.

Kata dia, justru FPI yang di-sweeping oleh ratusan preman pelacuran bersenjata. Di Kendal, FPI tidak melakukan perusakan, justru beberapa kendaraan FPI yang dirusak dan dibakar preman. FPI sudah mendatangi Polres Kendal dan meminta tempat pelacuran ditutup, apalagi di bulan Ramadan. Kapolres Kendal juga sudah mengatakan bahwa FPI sudah berkoordinasi.

“Jadi dasar tuduhan SBY itu apa? Kenapa dalam soal Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam terhadap sikap preman pelacuran bersenjata dan tempat pelacuran yang buka siang malam di bulan Ramadan? Ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat,” ujar Rizieq. (umi)

Baca juga:

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024