Jubir Presiden: Berita Penyadapan SBY Hanya Rumor

Mantan Presiden SBY.
Sumber :
VIVAnews -
Kemenkeu Monitor Dampak Konflik Israel-Iran ke Ekspor RI
Juru bicara Presiden RI bidang luar negeri, Teuku Faizasyah menganggap isu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disadap Inggris dan Amerika Serikat hanya rumor belaka. Sebab, kata Faizasyah, sumber informasi tersebut tidak jelas.

Turis China Tewas Usai Jatuh ke Jurang Ijen, Menpar Ingatkan Pengunjung Untuk Patuhi Aturan

Ditemui dalam perayaan 14 tahun Raja Maroko bertahta, Selasa malam 30 Juli 2013, Faizasyah mengaku belum ada arahan resmi dari SBY untuk menindaklanjuti isu yang diberitakan media Australia, yakni
Ogah Bawel soal Jatah Menteri PAN, Zulhas Pasrah ke Prabowo
The Sydney Morning Herald dan
The Age
itu.


"Indonesia sulit mengklarifikasi kebenaran berita itu karena mereka tidak mengungkap narasumber informasinya. Sejauh itu masih belum terbukti kebenarannya," kata Faizasyah.


Meski demikian, imbuhnya, SBY tetap mengikuti perkembangan berita ini, termasuk salah satunya kisah si
whistlebower
, Edward J Snowden.


Menurut Faizasyah, tidak semua isu perlu ditanggapi oleh Presiden SBY. Ada beberapa pihak seperti menteri dan Kepala Badan Intelijen Negara yang dapat memberikan klarifikasi soal itu dan itu dirasa sudah cukup.


Sejauh ini, Pemerintah Indonesia belum berniat untuk memanggil Kedutaan Besar Australia atau Kedutaan Besar Inggris untuk meminta klarifkasi soal pemberitaan itu. Kalaupun ada yang harus ditanggapi, menurutnya, adalah dugaan tindakan penyadapan. "Mau memanggil siapa? Kami masih terus melihat lah kelanjutan episode Snowden ini seperti apa," kata dia.


Pemerintah Indonesia juga tidak akan bersusah payah untuk meminta klarifikasi dari media Australia,
SMH
dan
The Age
karena kebenaran beritanya belum terbukti.


"Apabila dibaca dengan baik kan mereka tidak menyebut sumber informasinya. Kami tidak akan menanggapi rumor. Sejauh itu belum terbukti kebenarannya. Jadi untuk apa bersusah payah menanyakan hal itu kepada media yang bersangkutan?" kata Faizasyah.


Seperti diberitakan sebelumnya, harian SMH menurunkan sebuah tulisan pada 26 Juli kemarin yang menyebut Australia termasuk pihak yang diuntungkan dengan adanya aksi penyadapan Badan Intelijen Komunikasi Inggris (GCHQ) dalam pertemuan tingkat tinggi G20 di London, tahun 2009 silam. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya