Indonesia Cabut Visa on Arrival Buat Warga Iran

Delapan WNA Iran Diamankan Imigrasi Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme
- Kementerian Luar Negeri menyatakan Indonesia telah mencabut kebijakan Visa on Arrival bagi Warga Negara Iran. Hal itu dilakukan demi mencegah para pencari suaka yang hendak menuju Australia menggunakan kapal dan melalui Indonesia.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kemlu, Michael Tene, yang ditemui dalam acara Pejambon Iftar di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Rabu malam, 31 Juli 2013. "Apabila kami perhatikan dalam kasus ini, ada indikasi kuat bahwa VOA itu sering disalahgunakan. Itu terbukti dari warga negara tertentu yang masuk ke Indonesia dengan jumlah yang keluar itu berbeda cukup jauh," kata Tene kepada media.
Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara


Oleh sebab itu, menurut Tene, pemerintah Indonesia akhirnya menarik kembali kebijakan pemberian VOA bagi warga Iran. Padahal tujuan awal diberikan VOA karena sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk mendukung promosi pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.


Menurut Tene, tidak semua negara mendapat fasilitas VOA. "Negara-negara yang menerima fasilitas VOA juga akan selalu dievaluasi pelaksanaannya dari waktu ke waktu," kata dia.


Tene menyebut pihak Kemlu sudah menginformasikan mengenai masalah ini kepada Kedutaan Besar Iran yang ada di Jakarta. Maka tugas mereka untuk menyosialisasikan hal itu kepada warganya. 


Indonesia memang kerap dijadikan lokasi transit bagi para imigran ilegal yang ingin mencari suaka ke Negeri Kangguru. Terakhir sebuah kapal pencari suaka tenggelam di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Cianjur Selatan, pada 24 Juli kemarin. Akibatnya 11 orang meninggal dunia, dua luka dan 158 lainnya terlunta-lunta.


Sebelumnya, Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, membuat kebijakan baru terkait para pencari suaka. Dia mengatakan Australia tidak akan lagi memberikan suaka kepada para imigran ilegal. Mereka akan dikirim ke Papua Nugini untuk diproses lebih lanjut.  Menurut data dari badan PBB yang menangani masalah pengungsi, UNHCR, hingga akhir Juni lalu, sekitar 12 persen orang yang terdaftar, berasal dari Iran.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya