Malaysia Pesan Seragam Militer di Sukoharjo

Tentara Malaysia Berpatroli di Kampung Tanduo
Sumber :
  • REUTERS/Departemen Pertahanan Malaysia/Handout
VIVAnews -
Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan
Pabrik tekstil di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex dipercaya pemerintah Malaysia sebagai pembuat seragam tentara negeri Jiran itu. Selain Malaysia, perusahaan yang didirikan HM Lukminto ini juga dipercaya memproduksi seragam militer  anggota  North Atlantic Treaty Organization (NATO) .

Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan

Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto, Jumat 16 Agustus 2013 mengatakan, baru tahun ini Sritex menerima pesanan pembuatan seragam militer dari Malaysia.
Heru Budi Didesak Segera Bangun Proyek Pengelolaan Sampah Sunter yang Mangkrak 5 Tahun


"Selain dari Malaysia, tahun ini kami juga menerima pesanan seragam tentara untuk negara Swedia dan Belanda. Itu pemesan seragam militer  yang paling baru," kata dia. Iwan juga menyebutkan, sudah ada 30 negara yang memesan seragam militer produksi Sritex.


Perusahaan tekstil di Sukoharjo itu pertama kali menggarap pesanan seragam tentara Indonesia sekitar tahun 1990-an. Setelah itu Sritex banjir pesanan dari negara Eropa, seperti Jerman. "Pesanan pertama untuk menembus di Eropa itu lewat Jerman. Setelah itu baru menembus ke negara-negara lainnya," kata dia.


Selain negara-negara di kawasan Eropa, disebutkan dia negara-negara tetangga juga mempercayakan pembuatan seragam militernya kepada Sritex, di antaranya New Zealand, New Guinea, Timor Leste dan negara lainnya.


Meski pesanan order pembuatan seragam militer membanjiri Sritex, namun porsi produksi masih dikuasai oleh produk fashion. Yakni dengan perhitungan 30 persen untuk seragam militer dan 70 persen untuk produk fashion. "Sejumlah merek terkenal di luar negeri, produksinya di Sritex," tuturnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya