Mengapa Rusuh Lapas di Tanah Air Terus Terjadi?

Ilustrasi kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan
Sumber :
  • REUTERS/Roni Bintang

VIVanews - Kerusuhan di lembaga pemasyarakatan kembali terjadi. Kelebihan kapasitas  menyebabkan gesekan antar napi, menyebabkan kerusuhan di beberapa lembaga pemasyarakatan di tanah air.

Narapidana Lapas Kelas II A Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara Minggu sore, 18 Agustus 2013 mengamuk dan membakar beberapa ruangan lapas.

Kerusuhan disebabkan beberapa hal di antaranya, kelebihan kapasitas dan protes napi yang tidak mendapat remisi HUT RI 17 Agustus.

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

Diketahui, lapas Labuhan Ruku saat ini dihuni oleh 867 orang narapidana. Padahal kapasitasnya hanya untuk 300 orang. Di lapas Labuhan Ruku kebanyakan dihuni oleh narapidana kasus narkoba.

Kerusuhan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam kerusuhan itu sebanyak 30 napi melarikan diri, namun 11 di antaranya berhasil ditangkap kembali.

Upaya pemadaman kobaran api diperlambat karena perlawanan napi dari dalam LP. Akhirnya upaya pemadaman berhasil setelah polisi dan petugas LP melakukan negosiasi dengan para napi.

Kondisi sudah mulai kondusif sekitar pukul 22.50 WIB dan 25 napi wanita berhasil dipindahkan ke Lapas Kelas II Pulo Simardan, Kota Tanjung Balai. Seorang wanita di antaranya dilarikan ke rumah sakit, karena akan melahirkan. Seluruh napi laki-laki bertahan di Lapas Labuhan Ruku dengan pengawalan ketat TNI-Polri.

Kerusuhan di lapas juga terjadi satu bulan silam, tepatnya 11 Juli 2013. Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan, rusuh. Gedung lapas dibakar, seluruh dokumen dan surat-surat penting milik narapidana ludes terbakar.

Kerusuhan yang berujung pembakaran tersebut merenggut lima korban jiwa. Diduga, pemicunya kemarahan ribuan warga binaan akibat padamnya listrik sejak subuh hingga malam.

Sebanyak 218 napi melarikan diri. Polisi berhasil meringkus 93 orang napi yang kabur malam itu. 20 di antaranya menyerahkan diri. Ada yang diminta oleh keluarganya untuk kembali ke lapas, ada juga yang meminta dijemput. 

Setelah terjadi insiden kerusuhan itu, Kamis malam, 25 Juli 2013, Lapas Tanjung Gusta kembali terjadi keributan kecil di dalam lapas saat para narapidana meminta bebas. Sebagian besar napi yang menuntut pembebasan itu beranggapan bahwa data-data mereka ikut terbakar ludes saat kerusuhan. Maka mereka mengklaim masa tahanan telah berakhir.

Kerusuhan lain terjadi di Lapas Salemba, Jakarta, 21 Januari 2013. Bentrokan dipicu masalah sepele akibat kecemburuan sesama blok terhadap perlakukan istimewa yang diberikan petugas terhadap penghuni blok S yang merupakan kelompok Ambon.

Dengan perlakukan itu, blok S kerap melakukan intimidasi terhadap kelompok lain. Kerusuhan ini menyebabkan dua napi terluka parah yakni, Robin dari blok S dan Badri dari blok C.

Kerusuhan serupa juga pernah terjadi di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali, Selasa malam 21 Febuari 2012, pukul 23.00 WITA. Para napi mengamuk dan membakar lapas. Sebagian kantor petugas lembaga pemasyarakatan juga tampak hangus terbakar.

Kerusuhan di Lapas Kerobokan ini bukan kali pertama terjadi. Minggu lalu, 19 Februari 2012, kerusuhan sudah mulai muncul. Kerusuhan itu dipicu oleh perkelahian antarnarapidana. Seorang narapidana terluka dalam kerusuhan itu. Pada 25 Juni 2011, penjara Kerobokan juga terjadi kerusuhan.

Membintangi Drakor Populer The Matchmakers, Inilah Profil dan Fakta Tentang Jung Shin Hye!
[dok. KoinWorks]

Gandeng IDH.ID, KoinWorks Sediakan Layanan Pay Later bagi UMKM dan Ritel

KoinWorks, menjalin kemitraan strategis dengan PT Indonesia Distribution Hub alias IDH.ID, guna memberikan kemudahan pembayaran melalui layanan Pay Later

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024