Pasca Bentrok, Sweeping di Jalan Lintas Sumatera Masih Terjadi

bentrok timika
Sumber :
  • ANTARA/Spedy Paereng

VIVAnews - Warga Kelurahan Muara Rupit dan Desa Karang Anyar, Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan, melakukan aksi sweeping setelah terlibat tawuran pada Minggu, 18 Agustus 2013.

Senin siang, warga dari kedua kubu melakukan sweeping sambil membawa senjata tajam dan senjata api rakitan di perbatasan Jalur Linta Sumatera (Jalinsum). Warga menghentikan setiap kendaraan yang lewat di jalan tersebut.

"Pemuda dari Kelurahan Muara Rupit yang hendak ke Sarolangun, Kota Jambi takut melintas. Sebaliknya, pemuda dari Desa Karang Anyar hendak ke Lubuk Linggau dan sekitarnya takut melewati wilayah Kelurahan Rupit," kata Imron, salah seorang warga kecamatan Rupit.

Sedangkan salah seorang pemuda dari Desa Karang Anyar, Amrulah, membantah bila di wilayahnya masih ada aksi sweeping yang dilakukan sejumlah pemuda desanya.

"Tidak ada lagi aksi sweeping, sekarang kondisi sudah mulai kondusif. Masyarakat yang hendak ke Sorolangun maupun ke Lubuk Linggau melewati dua wilayah tidak ada masalah," jelasnya.

Di tempat terpisah, Polisi Resort Musi Rawas melakukan pertemuan tertutup dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Musi Rawas di ruang auditorium Pemkab. Dalam pertemuan ini, mereka membahas soal situasi dan kondisi keamanan di wilayah Rupit pasca bentrok warga.

"Masyarakat yang membawa sajam atau senpi akan ditindak tegas," kata Wakil Kepala Polisi Resort Musi Rawas, Komisaris Sinaga usai pertemuan, kepada VIVAnews, Senin 19 Agustus 2013.

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Sudah diturunkan dua kompi gabungan dari Brimob dan Shabara Polresta Lubuk Linggau untuk mengamankan lokasi bentrokan dan mengantisipasi bentrok susulan yang mungkin akan terjadi. Lanjut Sinaga, petugas yang dikerahkan sudah sangat persuasif untuk melakukan penertiban dan mencegah agar bentrok susulan tidak terjadi lagi.

Sementara itu, Camat Rupit, Firdaus mengatakan, sejak kemarin telah dilakukan pendekatan kepada masyarakat. Dia mendukung upaya polisi menindak tegas aparat untuk menangkap pelaku kerusuhan ini.

Secara terpisah, Asisten I Tata Pemerintahan Musi Rawas, Ali Sadikin saat dihubungi menjelaskan, hasil pertemuan dengan Polres Musi Rawas menghasilkan beberapa point untuk mengkondusifkan wilayah Muratara. Hasilnya, aparat keamanan tidak mentolerir anarkisme.

"Kami mengimbau elemen masyarakat patuh dengan penegak hukuk. Apalagi tidak ada masyarakat di republik ini yang kebal hukum," ujarnya Ali Sadikin

Sekolah Diliburkan

Akibat Sweeping yang masih berlanjut diperbatasan Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum), setiap mobil yang melintas di Jalinsum dilempari dengan batu. Warga melepari kendaraan yang dicurigai milik warga desa yang bertikai. Tak hanya itu, sejumlah pertokoan dan kantor perbankan yang berada di Kecamatan Rupit tidak berani beroperasi.

Tak hanya itu, sejumlah sekolah di Kecamatan Rupit, terpaksa meliburkan siswa-siswinya, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Orang tua murid juga khawatir terhadap keselamatan nyawa anaknya, karena takut terjadi bentrok susulan. Tidak sedikit siswa di Rupit adalah warga yang tinggal di sekitarnya, termasuk juga dari Desa Karang Anyar.

Kepala Desa (Kades) Desa Karang Anyar, Mun saat dikonfirmasi membenarkan kalau sejumlah sekolah di wilayah Rupit diliburkan setelah terjadi bentrokan. Sementara sekolah di wilayah Desa Karang Anyar, tidak diliburkan.

"Orang tua siswa takut ada bentrok susulan, sebab sekarang kedua kelompok pemuda masih melakukan sweeping," katanya.

Konversi motor BBM menjadi motor listrik.

Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Konversi Motor BBM ke Listrik Gratis, Begini Caranya

Masyarakat pengguna kendaraan motor beroda dua yang berbahan bakar minyak (BBM) bisa melakukan konversi menjadi motor listrik secara gratis.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024