Sumber :
- VIVAnews/Fajar Sodiq (Solo)
VIVAnews
- Badan Pengawasan Obat dan Makanan Semarang menemukan mi berformalin dalam salah satu jenis makanan yang disajikan di pesta rakyat pelantikan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah terpilih, Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko, Jumat 23 Agustus 2013. BPOM memang sengaja melakukan uji laboratorium terhadap seluruh makanan yang disajikan.
Dalam uji laboratorium ini, BPOM didukung Unit Food Security Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jawa Tengah. Mereka mengambil sampel makanan yang disajikan puluhan pedagang kaki lima yang diundang untuk menyajikan makanan di tenda luar areal Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Provinsi Jateng.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Dalam uji laboratorium ini, BPOM didukung Unit Food Security Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jawa Tengah. Mereka mengambil sampel makanan yang disajikan puluhan pedagang kaki lima yang diundang untuk menyajikan makanan di tenda luar areal Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Provinsi Jateng.
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Setiap pedagang diminta menyerahkan satu bungkus makanan dan minuman yang akan mereka sajikan untuk diperiksa di mobil labaratorium bergerak BPOM. "Pemeriksaan dilakukan untuk mencari apakah ada kandungan bahan kimia berbahaya dalam makanan-makanan itu, ternyata ada," kata staf bagian pemeriksaan dan penyidikan BPOM Semarang, Turyadi.
Bahan berformalin itu ditemukan terkandung di mi basah dari lapak bagian selatan. Mi itu kemudian ditarik dari sajian dan diganti mi kuning kering.
Dalam pesta rakyat ini sebanyak 12.500 porsi yang disuguhkan ludes dinikmati masyarakat Jawa Tengah yang hadir dalam pelantikan tersebut.
Penyelenggaraan pesta rakyat ini sempat mendapat protes dari masyarakat. Sekelompok anak muda yang datang bersama para petani, mengenakan topeng Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko datang ke Taman KB Semarang. Pesta rakyat ini dinilai bentuk inefesiensi anggaran. Apalagi pesta digelar di tiga tempat, Gedung DPRD, Jalan Pahlawan dan Sekretariat DPD PDI Perjuangan. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setiap pedagang diminta menyerahkan satu bungkus makanan dan minuman yang akan mereka sajikan untuk diperiksa di mobil labaratorium bergerak BPOM. "Pemeriksaan dilakukan untuk mencari apakah ada kandungan bahan kimia berbahaya dalam makanan-makanan itu, ternyata ada," kata staf bagian pemeriksaan dan penyidikan BPOM Semarang, Turyadi.
