KPK Tunggu Laporan Jaksa Soal Sengman “Utusan Presiden"

Ridwan Hakim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia
– Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin 2 September 2013, masih menunggu laporan Jaksa Penuntut Umum KPK terkait pernyataan Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, yang menyebut nama “Sengman” dalam persidangan kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah.

Kronologi 3 Anggota Keluarga Tercebur ke Sumur, 1 Meninggal Dunia

“Saya belum dapat laporan soal itu dari jaksa penuntut,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di kantor KPK, Jakarta Selatan.
Viral! Rumah Mewah Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Seperti Istana Pangeran Dubai


Ketika menjadi saksi di sidang Fathanah, Ridwan menyebut Sengman adalah utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam rekaman penyadapan KPK atas Ridwan dan Fathanah yang diputar di persidangan, Sengman diketahui dititipi uang Rp40 miliar oleh PT Indoguna Utama untuk diserahkan kepada Hilmi Aminuddin. Indoguna adalah perusahaan yang meminta kuota tambahan daging sapi impor ke Kementerian Pertanian.


Bambang Widjojanto menyatakan, KPK akan lebih dulu fokus pada keterangan saksi – Ridwan Hakim – yang akan digunakan untuk membuktikan dakwaan terhadap terdakwa Ahmad Fathanah. “Sementara keterangan lainnya bisa digunakan untuk pengayaan informasi,” kata dia.


Di persidangan, Ridwan mengatakan telah menyampaikan identitas lengkap Sengman ke penyidik KPK. Maka ia meminta agar soal uang Rp40 miliar yang dibawa Sengman untuk Hilmi, ditanyakan langsung kepada Sengman, bukan pada dia.


Secara terpisah, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha membantah Presiden SBY punya utusan bernama Sengman. “Saya pastikan, kami tidak pernah mendengar nama itu sebagai utusan Presiden,” kata Julian.


Bantahan senada diucapkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Ia mengatakan tak kenal Sengman. “Saya tahunya tukang seng. Istana tak ada hubungannya sama sekali dengan impor sapi. Kami tidak kenal mereka (nama-nama yang disebut di sidang). Mereka tak ada hubungannya dengan Istana,” kata Dipo. (umi)


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya