Pelabuhan Bakauheni Pintu Masuk Narkoba Malaysia ke Jawa

Ilustrasi Pelabuhan Bakauheni Siapkan Jalur Khusus Pemudik Motor
Sumber :
  • anteve
VIVAnews
Pembongkaran Pasar Kutabumi Diwarnai Kerusuhan, Sejumlah Orang Mengalami Luka-luka
- Walau dengan peralatan seadanya, bahkan lebih sering mengandalkan naluri aparat kepolisian yang berjaga, tekad memberantas narkoba di wilayah hukum Lampung terus digalakkan. Polisi memasang telinga lebar-lebar untuk penyelundupan narkoba melalui Pelabuhan Bakauheni, pintu masuk warga Sumatera menuju Jawa.

Khawatir Ada Aksi saat Putusan Sengketa Pilpres, TKN Siapkan Satgas Khusus

“Hingga kini
Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak
seaport interdiction di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan tidak dilengkapi dengan peralatan pendeteksi narkoba sama sekali, semua pemeriksaan kami lakukan manual," kata Kepala Kepolisian Resor Lampung Selatan, Ajun Komisaris Besar Bayu Aji, pada kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba 5 ton lebih ganja dan 6,983 sabu-sabu di Kalianda, Lampung Selatan, Senin 16 September 2013.

 

“Ketiadaan peralatan pendeteksi narkoba itu memang harus kita sadari. Maka, harus diakui bahwa tidak semua penyelundupan narkoba melalui Pelabuhan Bakauheni bisa ditangkap,” ujarnya kepada wartawan.

 

Maka dari itu, Polres Lampung Selatan bersama pemerintah kabupaten setempat sangat mengharapkan Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan satu alat pendeteksi. Hal ini agar semua penyelundupan narkoba yang melalui pintu gerbang Sumatera ini bisa digagalkan.

 

Apalagi, menurut Bayu Aji, Lampung Selatan adalah satu-satunya akses pintu masuk antara Pulau Jawa dan Sumatera, sehingga kerap digunakan sebagai jalur penyelundupan narkoba asal Aceh atau bahkan jaringan Internasional, seperti narkotika asal Malaysia.

 

Pemusnahan barang bukti narkoba itu sendiri merupakan hasil tangkapan Polres Lampung Selatan selama sembilan bulan, sejak Januari hingga September 2013. “Jika dinominalkan, seluruh barang bukti narkoba yang kita musnahkan itu bernilai hingga 20 Milyar lebih,” kata Bayu Aji. Selain ganja dan sabu-sabu, ratusan ribu pil happy five juga turut dimusnahkan.

 

Uniknya, pada pemusnahan kali ini, pihak Polres Lampung Selatan melibatkan ratusan pelajar di Kota Kalianda. Hal ini, ungkap Bayu Aji, sebagai pembelajaran sejak dini kepada para pelajar untuk mengetahui bahaya akibat penggunaan narkoba.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya