SBY ke Aceh, Polemik Bendera Mirip Lambang GAM Belum Usai

Warga Aceh mengibarkan bendera Aceh yang menyerupai bendera GAM.
Sumber :
  • ANTARA/Ampelsa
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan berkunjung ke Aceh, Kamis 19 September 2013. Presiden akan menerima penghargaan Doktor Honoris Causa, DR (HC) dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan membuka Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6.
Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL

Meski Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi berharap masalah qanun atau peraturan daerah Aceh terkait bendera yang dianggap mirip lambang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dapat selesai sebelum SBY tiba, namun sayangnya hal itu tak dapat terwujud.
Pecahkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.249.000 Per Gram

"Qanunnya belum selesai," kata Gamawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu 18 September 2013.
Ten Hag Bawa 3 Pemain Man Utd U-18 ke Tim Senior

Menurut Gamawan, pembahasan RPP kewenangan Aceh dan qanun telah dibahas dan masih berjalan hingga 14 Oktober 2013 mendatang.

"Yang PP itu kemarin sudah ada kemajuan lagi tentang tanah, mudah-mudahan dalam pembahasan berikutnya RPP sudah selesai, baru qanunnya. Kita masih ada waktu sampai 14 Oktober, perpanjangannya," ujar dia.

SBY dapat gelar doktor

Kedatangan Presiden SBY ke Aceh besok terkait pemberian gelar doktor HC dari Unsyiah karena ia dinilai berjasa dalam pewujudan perdamaian di negeri serambi Mekkah. Penghargaan itu akan diberikan kepada SBY pada Kamis malam, di gedung Academic Activity Centre (AAC), Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh.

Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Kolonel ARH, Subagio Irianto menyebutkan, pada Jumat pagi, presiden akan membuka secara resmi Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 6, yang merupakan even pergelaran budaya Aceh yang digelar lima tahun sekali itu.  Pekan Kebudayaan Aceh ini dilangsungkan di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, pada 20-29 September 2013.

“Setelah membuka PKA, presiden akan melaksanakan salat Jumat bersama rakyat Aceh sebelum bertolak kembali ke Jakarta,” kata Subagio.
 
Untuk mengamankan kedatangan presiden, sedikitnya 2.500 prajurit TNI dan Polisi dikerahkan. Mereka bertugas untuk mengamankan lokasi-lokasi yang akan dikunjungi oleh kepala negara.

Sejak dua hari terakhir, polisi dan TNI telah melakukan persiapan dengan mensterilkan lokasi kunjungan maupun melakukan gladi persiapan penjemputan dan pengawalan presiden selama berkunjung ke Banda Aceh.

Sebelumnya, kedatangan Presiden Soesilo Bambang Yudhono juga dikabarkan akan mengukuhkan mantan Perdana Menteri Gerekan Aceh Merdeka (GAM) Malik Mahmud, sebagai Wali Nanggroe Aceh. Namun rencana itu batal. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya