Bocah 7 Tahun Ditemukan Warga Terikat Rantai

SV (7), bocah laki-laki korban penyekapan di Batam
Sumber :
  • VIVAnews/ Hendra Zaimi
VIVAnews
39 Unit SPKLU PLN di Sepanjang Tol Trans Sumatra Siaga Layani Pemudik, Ini Titik Lokasinya
- Seorang anak laki-laki dengan kondisi telanjang bulat ditemukan warga dalam keadaan kaki dirantai di kawasan Batu Merah, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 30 September 2013. Bocah berinisial SV (7), diduga kabur dari rumah di Kompleks GMP Tanjung Sengkuang, Batam, tempat dirinya disekap.

Kolaborasi Prabowo dan Raja Yordania, TNI Berhasil Kirim Bantuan RI ke Gaza via Udara

Warga yang menemukan lantas membawa korban ke Mapolsek Batuampar. Selain kaki kirinya dirantai, terdapat bekas luka di punggung. Dia diduga mengalami penganiayaan selama disekap.
Sering Diabaikan, Ini 5 Manfaat Lakukan Scaling Gigi


"Warga menemukan anak ini di daerah Batu Merah. Saat ditemukan dalam kondisi telanjang dan kaki kirinya dirantai serta digembok," kata Kapolsek Batuampar, Komisaris Polisi Zaenal Arifin kepada
VIVAnews.


Guna mengungkap kasusnya, korban langsung dilimpahkan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang. "Karena korban anak-anak, penanganan kasusnya ke unit PPA Polresta Barelang," terang Zaenal.


Dengan cepat penanganan dilakukan. Personel dari unit PPA langsung membawa bocah lelaki itu ke tukang kunci untuk melepaskan rantai yang mengikat di kaki kirinya. Tak lama berselang, petugas kembali dan berhasil melepaskan rantai dari kaki korban.


"Kami bawa ke bengkel, minta petugas bengkel memotong rantai dengan gunting besi," kata Brigadir Abdul Gofar, penyidik unit PPA Satreskrim Polresta Barelang.


Sementara itu, Erry Syahrial, Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri mengatakan, pihaknya sudah pernah mendapatkan laporan yang diduga sama seperti yang dialami anak ini, namun saat terjun ke lapangan tak berhasil menemukan korban.


"Sekitar bulan puasa kemarin, kami mendapatkan laporan ada anak yang ditinggalkan orang tuanya di Perumahan GMP Tanjung Sengkuang. Tapi saat turun ke TKP kami tak menemukan korban," kata Erry.


Informasi yang dihimpun KPPAD, korban ditinggalkan oleh orang tuanya bernama Fitri yang pulang kampung ke Medan, Sumatera Utara (Sumut). Di Batam, korban dititipkan ke kerabatnya bernama Marni. Sedangkan ayahnya Ong Yeow Choon merupakan warga negara Singapura.


Kasus ini sebelumnya sudah dirujuk KPPAD Kepri ke Dinas Sosial Kota Batam untuk menangani bocah malang ini, namun faktanya anak ini tetap terlantar sampai akhirnya ditemukan warga dengan kondisi kaki kiri dirantai.


"Sementara waktu, anak ini kami serahkan ke Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA) di Tanjung Pinang agar bisa dirawat dengan baik. Kami terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mencari keberadaan orangtua korban," terang Erry. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya