Pesawat Lion Air yang Dibuka Paksa Sudah Rusak Sebelum Terbang

Penumpang Lion Air turun melalui pintu darurat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/fs/Jeksyon/ed/ama/13
VIVAnews
Ini Dia Lift Penumpang Terbesar di Dunia, Bisa Angkut 235 Orang Sekaligus
- Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-775 yang akan menuju Jakarta dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, ternyata sudah mengalami masalah pada sistem ground power pesawat. Meski bermasalah, pesawat masih bisa digunakan.

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

"Kerusakan satu hari sebelum insiden pintu darurat dibuka atau 29 September 2013. Bermasalah, tapi masih bisa ditolerir kerusakannya," kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Indar Mustopo, kepada wartawan, Selasa, 1 Oktober 2013.
Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri


Menurut Mustopo, kendala pada regulasi soal Minimum Equipment System bisa ditoleransi selama 10 hari. Dengan catatan, engineer maskapai sudah menyatakan pesawat layak terbang.


Mesin pesawat JT 775 seharusnya dihidupkan dengan sistem ground power. Tapi karena tidak menggunakan sistem itu, Lion Air terkadang harus menyewanya.  Dan sebelum amuk penumpang, Lion tidak menggunakan alat itu untuk menghidupkan dua mesin JT 775.


"Mesin baru satu yang hidup, sistem kelistrikan tidak mampu menyuplai ke mesin AC pesawat, sehingga kabin tidak dingin," katanya lagi.


Komunikasi yang kurang baik antara crew pesawat membuat keadaan tidak terkendali. Penumpang tidak hanya marah, tapi juga panik karena sulit bernafas.


"Penumpang kegerahan dan sulit bernafas. Mereka memilih membuka paksa pintu darurat karena crew pesawat tidak merespon keluhan penumpang," katanya.


Penumpang Lion Air marah dan mereka keberatan terbang dengan pesawat yang tidak memiliki pendingin udara yang tidak layak.


Terkait kejadian ini, anggota Komisi V DPR Saleh Husin meminta manajemen Lion melakukan pembenahan mendasar. Saleh pun meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara lebih tegas dan fokus mengawasi Lion Air agar penumpang tidak merasa dirugikan.


“Jangan hanya berorientasi mengejar keuntungan semata sehingga pelayanan dan keselamatan penumpang dinomorduakan,” kata Saleh.


Soal penumpang yang kepanasan di kabin pesawat sehingga mereka membuka paksa pintu darurat, ujar Saleh, seharusnya tidak perlu terjadi bila awak kabin sigap melihat situasi di dalam pesawat.  (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya