Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
– Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan di laci meja kerja Ketua MK Akil Mochtar di Gedung Mahkamah Konstitusi dalam penggeledahan yang berlangsung 9 jam hingga dini hari tadi, Jumat 3 Oktober 2013. Hal itu diungkapkan oleh seorang sumber di KPK.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva mengaku amat kaget. Pihaknya akan meminta klarifikasi langsung dari KPK. “Nanti kami cari tahu apa memang benar atau tidak. Saya belum tahu dan belum mendapat penjelasan dari KPK. Saya belum mendapat konfirmasi bagaimana yang sebenarnya,” kata Hamdan di Gedung MK, Jumat 4 Oktober 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva mengaku amat kaget. Pihaknya akan meminta klarifikasi langsung dari KPK. “Nanti kami cari tahu apa memang benar atau tidak. Saya belum tahu dan belum mendapat penjelasan dari KPK. Saya belum mendapat konfirmasi bagaimana yang sebenarnya,” kata Hamdan di Gedung MK, Jumat 4 Oktober 2013.
Hamdan mengatakan, MK memang tidak mewajibkan hakim-hakimnya untuk tes urine guna mengetahui apakah mereka menggunakan narkoba atau tidak. Setiap hakim hanya melakukan
general check up
setahun sekali dan cek kesehatan rutin setiap enam bulan.
“(Soal narkotika itu) memang kesadaran individu. Saya sendiri tidak pernah tes urine karena saya yakin betul (tidak memakai narkoba). Jadi untuk apa saya tes urine?” kata Hamdan.
Mantan politisi Partai Bulan Bintang itu mengatakan dugaan temuan narkotika itu akan dibicarakan di internal MK bersama delapan hakim konstitusi yang ada. “Kami tidak pernah menyangka,” ujar Hamdan. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hamdan mengatakan, MK memang tidak mewajibkan hakim-hakimnya untuk tes urine guna mengetahui apakah mereka menggunakan narkoba atau tidak. Setiap hakim hanya melakukan
