Sumber :
- VIVAnews/ Erik Hamzah (Bekasi)
VIVAnews -
Lokasi ledakan granat di Desa Candi Kuning, Kecamatan Barutiti, Tabanan ternyata baru-baru ini dijadikan lokasi latihan pasukan Kopassus dalam rangka pengamanan pertemuan KTT APEC.
Hal itu dibenarkan Kepala Penerangan Kodam IX Udayana, Kolonel Wing Handoko. "Untuk lokasi latihan pasukan Kopassus memang di Baturiti. Tapi saya tidak tahu persis di mana lokasinya," kata Wing saat berbincang dengan VIVAnews, Jumat 4 Oktober 2013.
Hal itu dibenarkan Kepala Penerangan Kodam IX Udayana, Kolonel Wing Handoko. "Untuk lokasi latihan pasukan Kopassus memang di Baturiti. Tapi saya tidak tahu persis di mana lokasinya," kata Wing saat berbincang dengan VIVAnews, Jumat 4 Oktober 2013.
Wing menjelaskan, selama pelaksanaan latihan, Kopassus sama sekali tak menggunakan granat. Dalam latihan penyerbuan cepat dan pembersihan kampung itu, Wing menjelaskan, Kopassus menggunakan peluru hampa. "Kami gunakan peluru hampa dan dinamit. Tapi dinamit sudah diledakkan dan tak ada yang tersisa," tegas Wing.
Penggunaaan dinamit, imbuhnya, sebagai bentuk simulasi suara. Wing menegaskan jika granat yang meledak dan menewaskan dua orang itu bukan milik TNI. "Jadi kami tegaskan itu bukan milik kami. Kami mendorong pihak kepolisian untuk mengusut siapa pemilik granat itu," ujar Wing.
Meski terjadi ledakan granat, Wing mengaku situasi Bali tetap kondusif. Tak ada pengaruh berarti terhadap pertemuan KTT APEC yang bakal dihadiri sejumlah kepala negara tersebut. "Penemuan granat ini kan sudah sering terjadi. Jadi, tak ada masalah dengan situasi keamanan Bali," kata Wing.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Wing menjelaskan, selama pelaksanaan latihan, Kopassus sama sekali tak menggunakan granat. Dalam latihan penyerbuan cepat dan pembersihan kampung itu, Wing menjelaskan, Kopassus menggunakan peluru hampa. "Kami gunakan peluru hampa dan dinamit. Tapi dinamit sudah diledakkan dan tak ada yang tersisa," tegas Wing.