- ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan
VIVAnews – Gubernur terpilih Jawa Timur, Soekarwo, menyambut gembira putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan Khofifah Indar Parawansa terkait Pilkada Jatim. Soekarwo berpendapat putusan MK sudah sesuai.
“Saya bersyukur. Semua saya serahkan kepada hukum. Demokrasi berbanding lurus dengan hukum. Dari fakta hukum jadi keputusan, ini yang berjalan,” ujar Soekarwo, usai sidang sengketa Pilkada Jatim di Gedung MK, Jakarta, Senin 7 Oktober 2013.
Sementara pasangan Soekarwo, Saifullah Yusuf, mengatakan putusan MK harus dihormati. Wakil Gubernur Jatim itu pun meminta semua pihak bersama-sama membangun Jawa Timur ke depannya. “Majelis Hakim sudah buat keputusan. Pakde Soekarwo akan akomodasi visi, misi, dan aspirasi semua calon,” kata dia.
Saifullah Yusuf juga mengapresiasi MK yang tetap menjalankan tugasnya meski sedang dalam kondisi sulit paska ditangkapnya ketua nonaktif mereka, Akil Mochtar. “Keputusan diambil di tengah keadaan MK yang sulit. MK masih bisa menjalankan tugasnya untuk memutus perkara,” ujarnya.
Sebelumnya, Khofifah menuding pasangan incumbent Soekarwo dan Saifullah Yusuf melakukan pelanggaran sistematis, terstruktur, dan masif selama pelaksanaan pilkada. Pelanggaran-pelanggaran itu antara lain penggelembungan perolehan suara, dan pengurangan jumlah perolehan suara pemohon.
Khofiifah juga menyebut Soekarwo-Saifullah Yusuf menggunakan dana APBD Jatim untuk menggalang dukungan. Soekarwo juga dituding melibatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam kegiatan kampanye.
Baca juga:
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
