Geger Buaya Seberat Ratusan Kg Ditangkap Warga

Buaya Muara
Sumber :
  • Aceng/ VIVAnews
VIVAnews - Kemunculan buaya membuat heboh ribuan warga yang tinggal di Jalan Mustika Kampung Sungai Udang Hilir RT 02 RW 01 Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Seekor buaya ditangkap warga setempat.
Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN


29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya
"Delapan orang menangkap buaya ini. Tidak pakai alat apapun. Kami senter saja matanya. Kejadian pukul 01.00 dini hari tadi. Lalu diangkat ke darat pakai sampan," kata Harun, saat ditemui VIVAnews di lokasi kejadian, Rabu 16 Oktober 2013.
Kronologi Pengeroyokan 4 Pria di Depan Polres Jakpus yang Dipicu Pemukulan Terhadap Anggota TNI

"Saat ini kami tidak tahu mau dijadikan apa buaya ini. Hanya ditonton warga," tambahnya.


Menurut Harun, jika pihak terkait ingin mengambil buaya tersebut, maka ia berharap ada timpal baliknya. "Kalau seandainya BKSDA mau ngambil buaya ini, kami selaku warga meminta konpensasi yang setimpal. Karena, nantinya uang konpensasi itu untuk biaya perbaikan jalan di sini," katanya.


Warga lainnya, Iskandar mengakui sungai ini memang sering muncul buaya. "Tapi, baru kali ini muncul lagi sejak pintu air jebol karena pasang air laut yang masuk," ujarnya.


Untuk jenis buaya yang ditangkap ini adalah buaya jenis  muara. Dengan panjang 4 meter. Berat diperkirakan 400 kilogram. Untuk tarif masuk dihargai Rp3 ribu ke lokasi penangkapan buaya.


Pantauan VIVAnews di lapangan, tidak ada satu pun aparat kepolisian untuk mengamankan. Buaya yang telah diikat memakai tali nilon ini masih menjadi tontonan warga setempat. Karena warga penasaran ingin melihat secara dekat.


Pada 1 Oktober 2013, warga setempat  Syahrani menjadi korban terkaman buaya. Pria berusia 56 tahun ini sehari-harinya sebagai nelayan pencari ikan di sepanjang aliran sungai sekitar tempat tinggalnya. Peristiwa menghebohkan itu terjadi pada pukul 07.00 WIB saat Syahrani hendak mengambil tangkapan ikannya di sungai pada Selasa 1 Oktober  2013.


“Saya belawan kelahi dengan buaya itu. Dua kali dia nyambar. Yang pertama paha sebelah kiri. Lalu ke paha sebelah kanan. Dua tiga hari ini sering ketemu penampakan buaya di sungai ini,” tutur Syahrani


Seperti diketahui, buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara.


Daerah penyebarannya dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur.


Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebarannya pun juga "terluas" di dunia; buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan habitat favorit untuk mereka adalah perairan Indonesia dan Australia.


Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya.


Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya