Jelang "Royal Wedding" Masyarakat Yogya Kirim Hasil Bumi

Masyarakat secara sukarela menyumbangkan hasil buminya.
Sumber :
VIVAnews
Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif
- Menjelang pelaksanaan
Royal Wedding
Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya
putri bungsu Sri Sultan HB X, GKR Hayu dengan KPH  Notonegoro pada 22 Oktober 2013 yang akan datang, masyarakat di Yogyakarta beramai-ramai menyumbangkan berbagai hasil bumi yang mereka miliki.
Momen Bersejarah, Al Quran Berbahasa Gayo Hadir Memperkuat Identitas dan Budaya Aceh

Sumbangan atau upeti kepada Keraton Yogyakarta yang mempunyai hajat menikahkan putri bungsu Raja Keraton Yogyakarta ini sebagai wujud rasa cinta dan rasa turut berbahagia atas rencana pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro.


Seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Bantul, mereka secara sukarela menyumbangkan hasil buminya berupa buah pisang raja, tanaman tebu wuluh, buah kelapa gading, padi, daun kluwih, daun kelapa muda atau janur daun puring dan masih banyak lagi hasil bumi yang disumbangkan ke Keraton Yogyakarta.


Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Dalyanto mengatakan sumbangan atau upeti kepada Keraton Yogyakarta ini diberikan oleh berbagai masyarakat dari Kabupaten Bantul secara sukarela.


"Ada 46 tandan buah pisang raja, 45 janjang buah kelapa gading, puluhan batang tebu wuluh, daun puring, daun kepala muda atau janur," katanya di Rumah Dinas Bupati Bantul sebelum menghantarkan upeti dari masyarakat Bantul ke Keraton Yogyakarta, Sabtu 19 Oktober 2013.


Sumbangan atau upeti dari masyarakat Bantul untuk merayakan pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro ini diberikan secara sukarela dan tanpa paksaan karena wujud kecintaan warga terhadap Raja Keraton Yogyakarta yang akan segera menggelar hajat besar.


"Setiap ada pernikahan putrid Raja Keraton Yogyakarta masyarakat secara sukarela menyumbangkan hasil bumi yang mereka miliki. Ini wujud kecintaan warga terhadap raja," katanya.


Edi Murjito salah satu warga di Kabupaten Bantul mengatakan dirinya menyumbangkan 7 tandan pisang raja dan beberapa buah hasil bumi.


"Kebetulan ditempat saya merupakan sentra pisang sehingga tak kesulitan untuk mendapat pisang raja yang memang terkenal harganya cukup mahal karena biasanya digunakan untuk kegiatan ritual-ritual (sesaji) masyarakat yang sedang punya hajat seperti pernikahan," katanya


Projo Swasono, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang lainnya mengatakan upeti dari masyarakat Bantul ini nantinya akan diserahkan ke pihak Keraton Yogyakarta di Bangsal Penanggungan dan diterima langsung oleh Gusti Adiwinoto kerabat keraton dan GKR Pembayun yang merupakan putri pertama Sri Sultan HB X.


"Dari Bantul upeti ini akan kita kirab (Kirab tetuwuh) menuju bangsal Penanggungan," ujarnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya