2 Batita yang Tewas di Semarang Dihajar Linggis oleh Pacar PRT

Ilustrasi bayi di rumah sakit
Sumber :
  • iamforkids.org

VIVAnews - Dua batita di Semarang tewas mengenaskan di tangan pencuri pertengahan Oktober lalu. Dalam reka ulang yang digelar di halaman Polsek Tembalang, Semarang, 31 Oktober 2013, tampak tersangka memukul dua bayi tak berdosa itu dengan linggis.

Pembunuhan ini terjadi 10 Oktober lalu di rumah keluarga Sugeng Wiyono, Jalan Mulawarman, RT 01 RW 01, Tembalang, Semarang. Namun, reka ulang sengaja dibuat di halaman polsek dengan membuat rumah tiruan. Selain itu, dua batita yang bernama Kanaya Nadin Aulia Zahrani Wiyono (2,5) dan Keanu Rifky Antosena Wiyono (1) diperagakan memakai boneka bayi.

C3 Aircross Dijual Murah, Citroen Tak Berminat Pasang Target Penjualan

"Agar tidak mengganggu psikologi keluarga korban," kata Kapolsek Tembalang AKP Wahyu Broto Narsono Adhi.

Kejadian tragis itu bermula saat tersangka Ahmad Musa (28) bersama tersangka Abdul Rohman (29) datang ke rumah itu memakai jasa ojek. Kala itu, hanya pembantu M (39) dan dua batita yang ada di rumah. Rupanya, tersangka Musa dan M menjalin asmara.

Musa, Abdul, dan M kemudian berbincang di ruang tamu sampai akhirnya M ke dapur untuk membuat susu anak majikannya yang sedang tidur di ruang tengah. Saat itulah Musa ke luar rumah dan mengambil linggis yang tergeletak tidak jauh dari rumah.

Musa kemudian masuk ke dalam rumah dan mencongkel pintu kamar utama, tapi M memergoki Musa dan menanyakan maksud tindakan itu. Karena terlanjur kepergok hendak mencuri, Musa kemudian merayu M dan mengajaknya ke kamar.

Ketika menuju kamar, M dipukul dua kali menggunakan linggis pada kepala bagian belakang. Saat Musa sedang mengacak-acak kamar, Abdul memanggil Musa karena M terlihat hendak bangun. Musa kemudian kembali menghajar M hingga bersimbah darah.

Mendengar ada keributan, Kanaya dan Keanu yang tidur di ruang tengah terbangun dan berteriak.

Masih berada di atas kasur, dua bocah itu pun dihajar Musa. Nadin dipukul menggunakan linggis satu kali di kepala bagian belakang, sedangkan adiknya dipukul dua kali juga pada bagian kepala belakang.

Menurut pengakuan tersangka, saat itu dua korban masih bergerak, namun kemudian ia tidak mengetahui kalau dua batita itu akhirnya meninggal dengan kondisi mengenaskan. Pelaku kemudian berjalan hingga terminal Sukun dan kembali ke rumah masing-masing. (umi)

Momen Shin Tae-yong Hibur Korea Selatan U-23 Usai Kalah Penalti
Nurul Ghufron diperiksa Dewas KPK

MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa

Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengirimkan sebuah surat kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron meminta bantuan mutasi ASN dari Papua ke Jawa

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024