Setengah Abad Menyulam, Suyanti Raih Penghargaan

Suyanti, pengrajin sulam khas Jember meraih penghargaan
Sumber :
  • VIVAnews/Eri Naldi

VIVAnews - Sudah lebih dari setengah abad Hj. Suyanti menjalankan usaha sulam dan bordir. Dimulai pada 1957 di Jember, Jawa Timur, bisnis inilah yang membuat perempuan berusia 75 tahun ini meraih penghargaan.

“Saat memulai usaha, usia saya baru 19 tahun, masih lajang,” ujar Suyanti kepada VIVAnews di Padang, Jumat 1 November 2013.

Pengrajin sulam Jember ini baru dianugerahi penghargaan atas perhatian dan sumbangsihnya dalam pengembangan kerajinan sulam di Indonesia. Penghargaan yang diterimanya dari Yayasan Sulam Indonesia, diserahkan langsung Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, pada temu pengrajin sulam di Sumatra Barat.

Menurut Suyanti, kecintaannya pada bidang ini tak lepas dari keinginan besarnya mengentaskan persoalan pengangguran di daerahnya. Ia mengaku, saat ini membina puluhan perajin sulam di Jember.

Meski mengaku persaingan saat ini cukup sulit karena perkembangan teknologi, namun ia  tetap memilih bertahan di jalurnya. “Saya bangga, warga negara Indonesia masih menyulam. Jujur saja, saya hanya ingin menolong mengurangi pengangguran,” katanya.

Motif sulam buatan Suyanti memang terbilang unik dan rumit, didominasi dengan motif bunga dengan warna-warna cerah, karyanya menghiasi temu para perajin sulam itu.

Tahun lalu, karya-karya Suyanti tercatat dalam rekor dunia sebagai sulaman tangan dengan tusuk terbanyak—mencapai 967 tusuk untuk satu objek. Pengakuan ini diterimanya di ajang International Embroidery Festival 2012 di Jakarta.

Menariknya, kemampuannya menyulam benang menjadi beragam motif menarik di atas kain diperolehnya secara otodidak. “Saya belajar sendiri, mulai dari mendesign motif hingga menyulamnya,” ujarnya.

Catherine Wilson Ngaku Malu, Mobil Pemberian Idham Masse Ditarik Pihak Leasing

Menurutnya, menyulam memakan waktu cukup lama untuk menyelesaikan satu motif. Paling sedikit, katanya, ia menghabiskan waktu 15 hari untuk menghasilkan karya sulaman tradisional khas Jember. 

Saat ini, pesanan sulaman selalu membanjirinya. Berbeda pada saat awal dirinya menggeluti bidang ini yang menurutnya sepi peminat. “Sekarang sudah enak, orderan banyak,” ungkapnya. (ren)

Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Sepak Bola Italia Terkaya

Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Sepak Bola Italia Terkaya

Selama lebih dari sepuluh tahun, konglomerat Hartono Bersaudara yakni Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono adalah orang terkaya di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024