Sumber :
- tvOne
VIVAnews -
Pasca bentrokan antara warga dan polisi, kondisi di Kecamatan Walenrang, Luwu Tengah, Sulawesi Selatan, tenang. Puluhan warga diamankan polisi usai bentrok yang menewaskan satu orang tersebut.
Pantauan VIVAnews, Selasa 12 November 2013, puluhan petugas yang terdiri dari 700 personil termasuk TNI masih berjaga di lokasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi massa yang sewaktu-waktu kembali melakukan aksinya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pantauan VIVAnews, Selasa 12 November 2013, puluhan petugas yang terdiri dari 700 personil termasuk TNI masih berjaga di lokasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi massa yang sewaktu-waktu kembali melakukan aksinya.
Baca Juga :
Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan
“Terkait peristiwa tersebut ada 27 orang yang diamankan di Polres Luwu beserta barang bukti. Untuk korban luka-luka dari polri 14 orang, dan masyarakat yang teridentifikasi baru dua orang”, ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi.
Dia menambahkan, ada satu orang yang diserahkan warga ke Polsek Walenrang dalam keadaan meninggal dunia. Korban tewas ini masih menjalani proses otopsi untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Palopo.
Unjuk rasa menutut pemekaran Kabupaten Luwu menjadi Kabupaten Luwu Tengah merupakan gerakan rakyat dan mengklaim bahwa aksi ini telah mendapat dukungan dari 60 kepala desa di Walenrang Lamasi.
Warga diperkirakan dari 60 desa ini bergabung bersama mahasiswa melakukan ujuk rasa sejak Senin kemarin. Mereka menutut pemekaran wilayah dengan cara memblokir jalur Trans Sulawesi. Sudah 10 tahun warga memperjuangkan aspirasi mereka untuk pemekaran daerah. (adi)
Laporan: Anugrahandini Nasir | Makassar
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Terkait peristiwa tersebut ada 27 orang yang diamankan di Polres Luwu beserta barang bukti. Untuk korban luka-luka dari polri 14 orang, dan masyarakat yang teridentifikasi baru dua orang”, ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi.
