Januari 2014, Puncak Banjir dan Longsor Nasional

Banjir akibat Sungai Siak meluap di Pekanbaru
Sumber :
  • Antara/ Rony Muharman

VIVAnews - Puncak banjir dan longsor di Indonesia sebagian besar terjadi pada Januari hingga Februari. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengantisipasi terjadinya bencana lahar akibat peningkatan status gunung.

Kawasan rawan banjir dan harus mendapat perhatian khusus adalah wilayah Medan, Semarang, Pati, Kendal, Solo, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan.

Kejadian banjir juga harus diwaspadai akibat luapan Sungai Siak, Kampas dan Rokan di Riau, Sungai Batanghari di Jambi, Sungai Ciujung dan Cisadane di Banten, Sungai Ciliwung, Pesanggrahan dan Angke di Jakarta, Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, luapan Sungai Jratunseluna di Kudus dan luapan Sungai Bengawan Solo di Gresik.

Sementara kawasan rawan longsor ada di kawasan Bukit Barisan dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Sumsel, Lampung. Kemudian Jawa bagian tengah dan selatan, Bali, NTT, NTB, Maluku dan Papua. Khusus Sulawesi, hampir semua wilayah di kawasan ini memiliki topografi pegunungan yang berpotensi longsor dan banjir bandang.

Akibat peningkatan aktivitas Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Merapi, Gunung Semeru, Jawa Timur, Gunung Rokatenda di NTT, Gunung Bawangkaraeng di Sulsel, Gunung Lokon di Sulut dan Gunung Gamalama di Malut, perlu diwaspadai terjadinya banjir lahar dingin.

Saat ini BNPB telah melakukan koordinasi dengan Kementerian PU, BMKG, Badan Geologi, BPPT, Kementerian Pertanian, Kemendagri, guna mengantisipasi banjir dan longsor nasional. Rapat koordinasi teknis dengan BPBD Provinsi seluruh Indonesia juga sudah dilakukan.

BNPB telah menyusun Rencana Kontinjensi Nasional Menghadapi Bencana Banjir dan Longsor Tahun 2013/2014. Isinya tentang kebijakan, strategi, koordinasi, komando, upaya yang dilakukan, pengerahan sumber daya. Berikut juga rencana kontinjensi daerah Menghadapi banjir dan longsor.

Hal lain yang dilakukan adalah pendistribusian peta rawan banjir dan longsor skala 1 : 250.000 kepada seluruh BPBD Provinsi di Indonesia. BNPB juga menyediakan dana siap pakai sebesar Rp100 miliar untuk antisipasi banjir dan longsor secara nasional.

Pengendalian banjir dan longsor sesuai dengan tupoksinya telah dilakukan misalnya dengan normalisasi sungai, pembangunan waduk, perbaikan tanggul dan pompa air.

"Gubernur dan Bupati/Walikota telah mengeluarkan surat pernyataan siaga darurat menghadapi banjir dan longsor, misal Provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Rapat dengan Gubernur DKI Jakarta untuk menyiapkan persiapan antisipasi banjir telah pada 11 Oktober 2013. BNPB bersama BPBD DKI, BPPT, dan TNI AU telah menyiapkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi banjir di Jakarta. 

Fenomenal, Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel

Menghabiskan dana Rp28 miliar untuk operasi TMC selama 4 bulan pada Desember 2013 hingga Maret 2014. Sebanyak Rp20 miliar dari APBD DKI Jakarta dan Rp8 miliar dari BNPB.

"Pelaksanaan TMC setelah Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan  surat pernyataan siaga darurat banjir," katanya. (umi)

Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluan, Padang Pariaman, disegel warga

Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum

Simak sejumlah artikel yang masuk deretan terpopuler dalam kanal News VIVA sepanjang Kamis, 25 April 2024. Salah satunya soal pertemuan Prabowo dengan Cak Imin.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024