Cuaca Ekstrem Masih Melanda Kota Lampung

Tiga Perumahan Terendam Banjir di Tangerang
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
PSI Buka Pendaftaran Bagi yang Ingin Maju Pilkada, Siapa Saja Bisa Ikut
- Cuaca ekstrem masih melanda beberapa wilayah di Provinsi Lampung. Rabu, 18 Desember 2013, hujan deras disertai angin puting beliung merusak sedikitnya 42 rumah.

Akun TikTok Disita, Polisi Pastikan Galih Loss Belum Dapat Untung dari Kontennya

Menurut Camat Gedong Tataan, M. Iqbal, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Rabu dini hari membuat genteng-genteng rumah warga beterbangan. Angin juga merobohkan pohon-pohon besar dan membuat puluhan hektare kebun singkong dan sawah warga rusak.
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

 

"Ada dua rumah yang bagian belakangnya hancur tertimpa pohon tumbang," kata M Iqbal.


Pemerintah kebupaten setempat sudah mendata kerugian yang dialami warga akibat angin puting beliung ini. "Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta, karena ada dua rumah warga yang hancur parah," katanya.


Lebih lanjut, M. Iqbal mengatakan bahwa warga dibantu pihak TNI sedang melakukan pembersihan dan perapihan rumah-rumah yang rusak berat maupun rusak ringan.


"Semalam anginnya seperti berputar di atas rumah, saya sekeluarga di dalam rumah saja masih basah kuyup. Saya hanya berteriak-teriak Allah Akbar, Allah Akbar dari dalam rumah. Ibu saya sampai lemas tidak bisa jalan dan hanya berteriak," kata Ariswanto, warga Kutoarjo yang rumahnya rusak akibat diterjang angin.


Sejak kemarin, banjir akibat hujan deras selama lima jam juga merendam wilayah Lampung Utara. Banjir merendam 12 desa di 3 kecamatan. Bahkan ketinggian air di beberapa desa yang berada di dataran rendah mencapai dua meter.


Beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan masjid juga terendam. Akibat terendamnya ruang-ruang kelas, dua sekolah di Kota Bumi, Lampung Utara terpaksa diliburkan.


Sementara itu, warga korban banjir di Kota Bumi, Lampung Utara, Lampung, mulai diserang penyakit gatal-gatal dan diare. Guna mengatasi hal ini, pemerintah setempat mengerahkan petugas kesehatan dengan satu unit mobil ambulan milik puskesmas.


Solihin, warga korban banjir mengaku sejak mulai banjir belum ada bantuan pemerintah yang maksimal. "Belum ada bantuan. Baru hari ini ada mobil puskesmas keliling," katanya. (eh)

 

Laporan Herliyanto tvOne Lampung
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya