Penyerangan Terhadap Kelompok Minoritas Makin Tinggi

Masjid Ahmadiyah di Bogor disegel (Ayatullah Humaeni | Bogor)
Sumber :
VIVAnews
Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini
- Gerakan Masyarakat Penerus Bung Karno menyatakan sepanjang 2013 aksi penyerangan oleh kelompok intoleran terhadap kelompok minoritas sangat tinggi. Hal itu diperparah dengan sikap pemerintah daerah yang justru malah menyudutkan kelompok minoritas yang mengalami diskriminasi.

Sekolah Rentan Bencana Capai 57 Persen, Kemendikbud: Waspada!

"Sejak empat bulan terakhir ada gerakan eskalasi yang sangat aktif untuk melakukan eksekusi dengan stigma pengkafiran terhadap kelompok minoritas. Mereka mengajak MUI, Pemda setempat, Kesbangpol, Polda, dan Polres agar melarang kelompok ini untuk beraktivitas," kata Zulfan Lindan, Ketua Umum GMP Bung Karno hari ini di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.
Profil Aura Jeixy, Pro Player PUBG yang Ditangkap Terkait Kasus Narkoba dengan Chandrika Chika


Beberapa kasus diskriminasi terhadap kelompok minoritas itu, di antaranya, pelarangan tempat ibadah GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, penyerangan terhadap warga Ahmadiyah, dan yang paling nahas adalah penyesatan dan pengkafiran sistematis terhadap muslim Syiah yang makin kerap terjadi di beberapa Kota. Belakangan ini juga kerap terjadi penyerangan terhadap kelompok tasawuf atau tarikat.


"Kelompok tasawuf ini kini menjadi sasaran," ungkapnya.


Sementara itu, kelompok intoleran yang mengatasnamakan mayoritas kini juga gencar mendorong pemerintah daerah agar melarang kelompok minoritas melakukan kegiatan-kegiatan ibadah. "Mereka mengacu pada Pergub Jawa Timur tentang pelarangan terhadap aliran sesat," katanya.


Karena itu, kata Zulfan, tahun ini menjadi masa darurat intoleransi. "Negara harus dalam hal ini tidak boleh melakukan pembiaran atas sikap intoleransi tersebut," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya