Penduduk Indonesia akan Tembus 300 Juta pada 2030

Armida S Alisjahbana Menteri Perencanaan Pembangunan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Indonesia bakal dihuni 305,6 juta jiwa pada tahun 2035. Kenaikan signifikan itu bakal terlihat mulai 2020 yang diperkirakan berjumlah 271,1 juta jiwa.
Cara Ruqyah Diri Sendiri Sesuai Syariat Islam, Agar Terbebas dari Gangguan Jin

Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Salsiah Alisjahbana, kenaikan itu terbilang fantastis. Mengingat per 2010, penduduk Indonesia tercatat 237,6 juta jiwa.
Pelaku Jambret Tinggalkan Mobil Patroli Polisi yang Dia Bawa Kabur di Pinggir Jalan Lalu Kabur

"Dengan peningkatan ini Indonesia menjadi negara berpenduduk terbanyak di dunia setelah China, India, Amerika dan Nigeria," kata Armida dalam peluncuran buku "Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035" di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 Januari 2014.
5 Cara Ampuh Melepaskan Diri dari Kecanduan Alkohol

Bagaimana angka perkiraan itu muncul? 

Armida menjelaskan, proyeksi itu dikerjakan 2011-2013 dimulai dengan metode perhitungan dengan melibatkan Badan Pusat Statistik, BKKBN, dan Kementerian Kesehatan.

Setelah itu melibatkan pakar kependudukan, pakar kesehatan, dan pengambil keputusan dalam serangkaian diskusi intensif. Terutama dalam menentukan unsur mortalitas, vertilitas, serta model dan skenario proyeksi.

"Dengan metode komponen berdasarkan asumsi mortaliias, vertilitas, mobilitas dan perpindahan penduduk antarprovinsi, yang paling mungkin terjadi selama 25 tahun mendatang," kata Armida.

Data yang digunakan adalah sensus penduduk pada tahun 2010 dan hasil survei kesehatan ibu pada tahun 2004-2013. Serta, asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.

"Sementara proyeksi kelahiran dan kematian, dilihat dari kecenderungan perilaku ibu serta kecenderungan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang sebagai hasil intervensi pembangunan," kata dia.

Dari hasil proyeksi itu, kata Armida, akan ada peningkatan penduduk usia produktif. Yaitu, pada tahun 2010 usia produktif 15-64 adalah sebanyak 66,5 persen, terus meningkat menjadi 68,1 persen di tahun 2028-2031.

Meningkatnya usia produktif menyebabkan menurunnya tingkat ketergantungan, yaitu usia tidak produktif sebanyak 50,5 persen pada tahun 2010 menjadi 46,9 persen pada tahun 2028-2035. "Tetapi angka naik lagi jadi 47,3 persen pada 2035," ujar dia.

Peningkatan ketergantungan ini, kata dia, karena jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat. Hal ini menyebabkan peningkatan populasi aging, penuaan struktur. "Tentu mempengaruhi pembangunan di bidang pelayanan dan sosial," kata dia.

Tetapi, menurut Armida, Indonesia saat ini tengah memasuki masa di mana penduduk usia produktif terus meningkat. Kontribusi penduduk usia produktif ini, telah terlihat dari peningkatan PDB yang stabil seperti juga terlihat pada beberapa negara yang mengalami fenomena kependudukan dan ekonomi yang sama. Brasil, Rusia, dan India juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Data ini bisa digunakan untuk rencana pembangunan, kesehatan, KB, penyediaan pangan, kebutuhan tempat tinggal, dan pekerjaan.

Di bidang pendidikan misalnya, bertambahnya anak akan membantu kita untuk menyediakan sekolah. Di bidang pangan, memproyeksikan kebutuhan di masa yang akan datang, sehingga bisa memproyeksikan pengadaan lahan pertanian serta impor. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya